Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mengumumkan koalisi 10 negara untuk menumpas serangan Houthi terhadap kapal di Laut Merah, pada Senin (18/12/2023).
Beberapa negara yang turut bergabung dalam inisiatif keamanan multinasional itu di antaranya, Inggris, Prancis, Bahrain, dan Italia.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa beberapa negara berupaya bersatu untuk mengatasi tantangan tersebut.
"Negara-negara yang berupaya menjunjung prinsip dasar kebebasan navigasi harus bersatu untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh aktor non-negara ini," katanya, dilansir CNA, Selasa (19/12/2023).
Pemberontak Houthi yang didukung Iran telah meningkatkan serangan terhadap kapal tanker, kapal kargo dan kapal lainnya di Laut Merah, sehingga membahayakan rute transit yang membawa hingga 12% perdagangan global.
Austin mengatakan bahwa koalisi keamanan akan beroperasi dengan tujuan memastikan kebebasan navigasi bagi semua negara dan memperkuat keamanan dan kemakmuran regional.
Baca Juga
Dia mengumumkan 10 negara tersebut antara lain, AS, Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.
Houthi sebelumnya mengatakan bahwa telah menyerang dua kota yang berhubungan dengan Israel dengan kapal-kapal di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.
Pemberontak Yaman itu mengatakan telah melakukan operasi militer terhadap dua kapal yang terkait dengan entitas zionis Israel di Laut Merah menggunakan drone angkatan laut.
Houthi bersumpah untuk terus mencegah semua kapal yang menuju pelabuhan Israel, bernavigasi di Laut Arab dan Laut Merah sampai lebih banyak makanan dan obat-obatan diizinkan masuk ke Gaza.
Namun pemilik Swan Atlantic, Inventor Chemical Tankers dari Norwegia, mengatakan bahwa ada kapal yang membawa bahan baku biofuel dari Prancis ke Pulau Reunion.
Kapal itu tidak memiliki hubungan dengan Israel dan dikelola oleh sebuah perusahaan Singapura. Awak kapalnya tidak terluka dan kapalnya hanya mengalami kerusakan ringan.