Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida menyelesaikan perundingan substantif Protokol Perubahan IJEPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement), saat melakukan kunjungan ke Negeri Matahari Terbit.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan bahwa penyelesaian perundingan tersebut disambut baik oleh kedua negara.
"Sebagaimana diketahui proses perundingan Protokol Perubahan ini memakan waktu yang cukup lama, sejak 2019," katanya, dalam Press Briefing, Sabtu (16/12/2023) malam.
Retno menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan proses legal scrubbing untuk penyamaan konteks bahasa hukum.
Adapun setelah proses tersebut selesai, maka akan dilakukan proses penerjemahan dan ratifikasi di parlemen sesuai prosedur masing-masing negara.
"Dengan adanya kesepakatan baru IJEPA ini ditargetkan dapat diimplementasikan pada Kuartal Pertama tahun 2024," ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa dengan Protokol Perubahan IJEPA tersebut, maka akan ada beberapa manfaat yang dapat diambil oleh Indonesia.
"Adanya perbaikan akses pasar Indonesia di Jepang, termasuk untuk eliminasi tarif produk perikanan olahan Indonesia," ucapnya.
Kemudian dia menjelaskan manfaat lainnya yaitu perluasan akses pasar perbankan, dan kerja sama New MIDEC atau Manufacturing Industrial Development Center yang dapat mendukung industri Indonesia menjadi basis produksi kawasan.
Seperti diketahui, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Lalu Muhammad Iqbal sebelumnya mengatakan bahwa kunjungan Jokowi ke Jepang akan berlangsung pada 16-18 Desember 2023.
"Rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Jepang akan dilaksanakan 16-18 Desember 2023," katanya saat Press Briefing di Kemlu RI, Selasa (12/12/2023).
Dia menjelaskan terdapat tiga kegiatan utama yang akan dihadiri oleh Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan ke Jepang.