Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Full! Wawancara Khusus dengan Ganjar Pranowo Usai Debat Pertama Capres

Hasil wawancara khusus antara awak media dan Ganjar Pranowo pascadebat pertama capres
Anshary Madya Sukma,Aprianus Doni Tolok
Kamis, 14 Desember 2023 | 08:15
Full! Wawancara Khusus dengan Ganjar Pranowo Usai Debat Pertama Capres. Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan visi dan misi saat Debat Pertama Capres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Full! Wawancara Khusus dengan Ganjar Pranowo Usai Debat Pertama Capres. Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan visi dan misi saat Debat Pertama Capres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Debat pertama calon presiden (capres) di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 12 Desember 2023 berjalan dengan baik dan sedikit banyak membuka perspektif baru publik terharap calon kepala negara yang akan bertarung di Pilpres 2024.

Ganjar Pranowo tampak semringah. Ditemui awak media pada 13 Desember 2023 di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, eks Gubernur Jawa Tengah mengaku cukup puas dengan jalannya debat. 

Dia optimistis, paparan visi misi dan tanya jawab antarcapres dalam debat semalam bakal menjadi modal awal untuk menggenjot elektabilitas.

Berikut ini adalah hasil wawancara khusus antara awak media dan Ganjar pascadebat pertama capres: 

Hasil survei terkini menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud sedang tidak baik, apa yang terjadi? 

Surveynya kita terima saja. Tugas kita kan bergerak saja. Tugas kita kan bergerak terus-menerus. Tapi beberapa waktu yang lalu saya sudah mendengarkan isu ini, bahwa akan ada survei-survei dengan posisi seperti ini dan dibanyak survei.

Saya jadi ingat, kalau tidak salah cerita Jimmy Carter sama Ronald Reagan waktu itu. Di mana posisi survei-survei itu ada conditioning, ada penggaraman. Tentu saya tidak sedang menuduh, tapi saya ingat-ingat saja.

Bahwa kami harus bekerja terus ya, data itu menjadi referensi buat kami. Lalu saya tanya pada para pollster [pengumpul suara] juga, apakah benar sekarang ketika pollster mau turun itu izinnya mulai dari pusat, provinsi, kabupaten, sampai desa. Yang itu tidak pernah sebelumnya.

Jadi kami terima saja dari seluruh polling yang ada dan pasti nanti akan ada polling-polling yang lain untuk bisa membandingkan. Terakhir sih kemarin menjadi catatan karena saya mendapatkan info juga dari para pollster yang lain. Mereka menyampaikan, "udah mulai terakhir tapi voter-nya malah naik ya. Ada apa? Nah ini cerita-cerita yang menurut saya nggak apa-apa. Saya bilang nggak usah panik, kita jadikan sebagai refleksi dan kita harus berbicara dengan rakyat lebih detail lagi.

Evaluasinya bagaimana pak dari hasil survei?

Buat kami, kami lebih pada inwards routine saja ya. Melihat kondisi kami sendiri. Ada dua hal yang ingin kami kembali bicarakan dengan tim. Yang pertama adalah tentu kekuatan partai. Sekarang 3 skup untuk turun dan tentu saja bersanding dengan para relawan. Tentu itu akan sampai ke akar rumput. Sehingga kalau ini bisa sampai ke akar rumput, rasa-rasanya apa yang menjadi cerita kita di hal ini akan bisa dibuktikan.

Sehingga jadi teringat juga di masa-masa sebelumnya juga terjadi hal sebegini. Calon A mencapai sekian polling dia menang. Karena kami sudah terbiasa ikut ini ya [pemilu].

Mengevaluasi mesin partai politik yang sekarang di belakang mas Ganjar, terutama di PDIP, bagaimana evaluasi dari bapak? apakah mesin itu sudah bekerja sepenuhnya atau gimana?

Ada yang kerja sangat bagus, tapi ada yang perlu didorong dan dibantu. Maka kemarin provinsi-provinsi besar dikumpulkan, kita rapat begitu ya. Saya ingin ikut Pak Sekjen kemarin, dan Pak Sekjen sekarang turun ke seluruh daerah.

Bahkan, partai yang lain juga sama saat melihat partai internal sama mengevaluasi karena partai juga mempunyai kepentingan, karena mesti lolos juga kan mendapatkan hasil atau kursi yang maksimal juga, maka kita evaluasi. Dari PDIP juga sudah rapat maraton untuk menggerakan seluruh relawan.

Dari evaluasi itu sudah ada perubahan?

Ada, jadi di daerah itu mengharapkan di seluruh bidang terkait dengan kondisi-kondisi tertentu. Jadi saya selalu mendapatkan informasi terkait dengan kondisi sekitar. Tidak bisa kita menggeneralisasi, karena faktanya Indonesia itu memang berbeda beda, dari sisi kondisi masing-masing. Dari daerah ada kondisi seperti infrastruktur, jalan, kesehatan, pendidikan gitu kan. Ya rata-rata kalau saya sampaikan kepada mereka, oke enggak [kondisinya]?

Kalau saya dorong dari seluruh keluarga miskin yang ada, saya kasih satu anak yang masih usia sekolah, saya akan kasih dia beasiswa agar bisa membantu. Karena praktek ini pernah saya lakukan di SMK Jateng dan sukses. Mereka hanya 3 tahun, mereka bisa langsung kerja, dan mereka jadi tulang punggung keluarganya untuk bisa mengentaskan kemiskinan.

Tapi ada juga yang kemudian, in general terjadi, pupuk langka. Itu di Jawa Tengah langka Pak? Ya pikniknya kurang jauh kayanya Anda gitu ya. Ada di Sumatra Utara terjadi, di Sulawesi kemarin terjadi.

Karena sebenarnya subsidinya dikurangi. Dan kan tidak bisa kalau kita bicara barang subsidi, kalau kemudian menjualnya terbuka. Maka satu, kuotanya ditambah, atau kemudian kita hadirkan kawan-kawan penyuluh, untuk mengedukasi agar kemudian pupuknya bisa dihitung dan efektif. Dan ini bukan kerja begitu saja. Kecuali mau dibebaskan.

Sehingga, petani itu dalam kemarahan yang menyampaikan kepada saya. "Udah lah Pak, kalau gitu nggak usah disubsidilah. Bebaskan aja lah yang penting ada pupuknya, dan saya merasakan kemarahan, pemimpin itu mesti menerjemahkan.

Maka di Sumatra Utara saya simulasikan, kalau Bapak-Ibu petani lebih suka mana? Subsidi pupuknya dikasih, apa namanya, subsidinya, atau pascapannenya kemudian dibeli. Saya pilih yang kedua sebenarnya.

Tapi ini juga mesti diomongkan untuk membuat konsensus bersama. dan ini cara-cara kampanye kemarin yang mereka minta lebih melihat pada lokalitas. Kami menerima bantuan, tapi tetangga kami tidak. Maka saya bilang, iya-iya kalau satu data ini sudah beres, kenapa tidak pakai KTP aja?

Satu KTP aja, karena di dalamnya itu ada chip-nya sebenarnya. Itu bisa dikasihkan data. Oh, Ganjar Pranowo, dia miskin. Dia mesti dapet PKH, mesti dapet BLT, mesti dapet, oh ada anaknya yang sekolah, mesti dapet beasiswa dan sebagainya.

Kalau dia dapet, setiap orang datang mau ambil jatahnya, kan tinggal ada kartunya saja. Nah ini, wah kalau bisa direalisasikan itu gampang Pak, kami tidak akan rebutan. Itu cara-cara yang kemarin teman-teman menyampaikan pada saya, kita tidak bisa bicara in general secara nasional, tapi mesti ada isu lokal yang dikawal.

Kalau soal suasana debat dengan Bapak, di debat semalam itu bagaimana Pak?

Asik.

Ada pendapat muncul, debat kurang menyoroti isu pemberantasan korupsi, padahal itu isu yang paling problematik?

Oh tidak, karena mekanisme debatnya seperti itu. Tadi malam itu ada yang mengatakan, apakah ini debat atau tebak-tebak. Kalau debat kira-kira, temanya hari ini adalah pemberantasan korupsi, debat kita kita pang-pung-pang-pung, wah itu pasti asik
Kita akan keluarkan semuanya.

Saya kira agak keliru kalau kemudian, tadi malam tidak membahas itu, kita bahas. Tapi keterbatasan tema diambil dari pertanyaan yang diberikan. Jadi kita lebih tidak terlalu kuasa untuk mengeksplor lebih banyak. Karena tadi malam kan politik, pemberantasan KKN, pemerintahan, HAM gitu kan.

Hampir semua topik ya Pak?

Iya, mungkin kalau diperkecil asik kali ya.

Jadi suasana kebatinannya Pak Ganjar asik, bersahabat? Atau ada perasaan bagaimana Pak?

Tidak, bukan soal bersahabat. Kalau asik itu saya bisa mengekspresikan [pendapat] dengan enak. Meskipun kadang saya ingin mendalami, tapi umpama saya bertanya, mereka menjawab, klarifikasi, menjawab lagi hanya dua. Saya ingin begini, saya ingin mendapatkan jawaban tegas dari saudara. Iya atau tidak?

Itu tidak bisa didapatkan lagi. Cukup Pak, waktunya cukup. Maksud saya publik kita suguhkan pada sebuah sikap yang tidak ragu-ragu. Itulah yang kemudian, ya tadi malam, pertanyaan-pertanyaan itu mungkin tidak akan
ada kepuasan jawaban di publik. Tapi menurut saya sebagai awal sih oke lah.

Pak Ganjar merasa puas? khususnya dalam hal pertanyaan pelanggaran HAM dan membantu keluarga menemukan keadilan?

Tidak. Saya tidak pernah mendapatkan jawaban, kok. Maka saya sampaikan, biasanya beliau [Prabowo] yang terkenal tegas, tapi hari ini ada yang tegas. Saya mau tunjukkan pada publik. Dan saya sedang tidak dalam posisi tendensius, tidak. Butuh clearance.

Kalau Presiden, siapapun dia bisa menyelesaikan ini, nanti kalau ikut pemilu lagi, orang-orang yang punya cerita-cerita itu, dia akan tenang, karena sudah selesai. Kan tugas kita menyelesaikan. Menyelesaikan itu ada yang suka dan tidak. Tapi mesti diselesaikan.

Kalau selesai, kan tidak akan ada cerita-cerita seperti itu lagi. Nah sekarang karena tidak ada, dikira itu tendensius, tidak. Maka tadi malam pertanyaan saya, saya buka dengan data yang saya baca. Rekomendasi DPR ada 4 poin itu, apa yang disampaikan oleh Presiden sendiri, 12 poin itu.

Dan saya hanya mengatakan itu saja. Tapi karena tidak menjawab, it's okay. Ini akan keluar terus. Tapi tidak akan ada keputusan. Kalau tidak kasih saya, saya bisa selesaikan.

Strategi bapak menangkal berita negatif yang beredar yang mungkin bakal menurunkan eletabiliitas bapak? itu gimana pak?

Saya selalu menjawab di depan kamera, di depan masyarakat. Ada data, ada fakta yang bisa kita sampaikan. Mungkin problemnya adalah orang suka atau tidak suka. Lalu beberapa persoalannya bisa diselesaikan.

Jadi beberapa yang menurut masyarakat itu masalah, Alhamdulillah saya punya. Satu data, satu waktu, satu dokumen, yang kemudian orang akan bisa mengetahui. Oh begitu ceritanya, ini kan karena tidak terlalu banyak literasi yang kita berikan kepada mereka jadi masalah tidak pernah terselesaikan.

Soal pemilih muda, sejauh ini bagaimana popularitas bapak dan pasangan? Apa sih menurut bapak mereka inginkan dari calon pemimpin

Awalnya saya ketinggalan. Tapi tim saya mengerjakan itu dengan baik. Saya berdialog dengan mereka. Satu yang mengejutkan saya adalah mereka sangat peduli pada kesehatan mental.

Dan ketika dua kali saya membicarakan itu, mereka antusias. Kedua, mereka bertanya, kira-kira ruang saya ada di mana? Lalu saya jawab, ruang anda ada di sebelah saya.

Maka saya lamar, anda kalau mau untuk jadi tim saya. Itulah sesuatu yang konkret. Atau barangkali mereka punya satu karya yang butuh diapresiasi. Contohnya apa? Sepatu ini. Pak Ganjar tolong dong pak bisa pakai sepatu saya ketika acara debat. Oh, mau banget sih.

Untuk menunjukkan bahwa anak muda ini pun ternyata layak untuk kita pamerkan, untuk kita apresiasi. Mereka butuh apresiasi. Mereka butuh terlibat. Mereka butuh diedukasi. Mereka butuh dijadikan contoh. Dan mereka kita kasihkan harapan.

Hai anak muda. Tadi malam saya sampaikan. Bapak saya ini polisi. Pangkatnya tidak tinggi. Yang bekerja di level kecamatan. Pak Mahfud pun juga sama. Bapaknya di kecamatan. Oh, dalam momen yang sama, di tempat yang sama. Rasa-rasanya kami ini anak-anak Forkompimcam. 

Jadi kami ini sudah terbiasa bertemu dengan kondisi-kondisi keseharian yang ada di bawah. Di bawah. Bukan elite, maka kalau kemudian kita merasakan bagaimana kita berjuang untuk merasakan rasa kenyang. Bagaimana kita harus mendapatkan pekerjaan tanpa mendapatkan banyak fasilitas. Kami lakukan. Kami berproses panjang. Kami kasihkan contoh.

Maka kamu anak muda, kamu bisa. Tugas kami adalah memberikan ruang fair pada kalian agar kalian bisa masuk di sini. Rasanya mereka senang.

Mas, soal evaluasi tetap terhadap polling, apakah ada pengaruh antara PDIP dan pak Jokowi?

Sedikit banyak ada. Sedikit banyak ada. Maka mungkin survei akan agak berbeda setelah melihat debat tadi malam. Saya tiap hari lari, tiap hari jalan, masuk kampung. Jalan pagi. Agak berbeda. Yang menyapa saya lebih banyak. Dan kalimatnya, mantap Pak tadi malam. Saya senang aja sih. Minimal klaim saya lah hari ini. Nggak masa Saya mengunggul-unggulkan saya sendiri.

Tapi lebih banyak orang yang menyapa. Kalau saya tanya istri saya, sudah sadar nggak tadi malam lebih banyak orang yang menyapa. Oh iya, iya. Tadi ya itu. Sambil ngejar-ngejar, minta foto, terus sambil bisik-bisik. Mantap Pak. Tadi malam Pak. Tadi mereka makin yakin.

Jadi, kalau kemudian ada survei, terus kemudian ada kejadian-kejadian dan itu bisa menaik dan turunkan, maka momen yang ditunggu oleh publik adalah debat. Dan debat tadi malam itu akan membuka dan merubah cara berpikir semua orang, karena dia sudah menonton. Oh, kandidat saya seperti ini. Nanti akan lengkap lagi, jika cawapresnya juga sudah berdebat.

Itu akan menjadi tontonan yang menarik. Semua akan melihat dan semua akan punya preferensi. Siapa sebenarnya diantara kandidat itu yang layak saya pilih.

Apakah pemilih Pak Jokowi itu ke Prabowo berimbas pada elektabilitas Ganjar Mafud?

Iya, ada. Tapi kan suaranya tidak 100% berpindah. Mas Hendri Satrio waktu itu mengatakan, tentu dengan logika sederhana, kalau dulu Pak Jokowi lawan Pak Prabowo dan sekarang katakan dia bergabung, maka suaranya seharusnya 100%.

Apakah efeknya lebih besar dibandingkan isu petugas partai?

Saya kira iya. Saya kira iya. Karena kalau cerita betul tugas partai, Pak Jokowi juga tugas partai. Sebenarnya itu istilah di internal kami saja. Tapi ketika kemudian kita duduk di dalam jabatan publik, saya pertama punya independensi. Dan itu saya buktikan selama 10 tahun. Jadi benar-benar saya intervensi dan saya buktikan sendiri. Bahkan kami terbiasa di kritik-kritik partai sendiri. Kan proses saya juga sebelum saya mendapatkan rekomendasi, di internal, itulah independensi.

Terkait dengan penurunan elektabilitas ini di survei terakhir, misalnya Kompas, banyak pihak menganggap bahwa ini efek dari kurang solidnya internal PDI Perjuangan mendukung Mas Ganjar dalam pilpres kali ini. Dari Mas Ganjar sendiri, apakah memang merasa dari internal PD itu belum ada kesolidan atau seperti apa?

Kalau PDI Perjuangan itu karakternya begini. Sebelum diputus, orang bisa apapun. Tapi setelah diputus, orang kemudian akan solid. Bahwa mungkin belum optimal bisa jadi. Termasuk partai-partai yang lain. Maka tadi pertanyaannya, kan kita konsolidasikan lagi.

Ada kekuatan partai dan kekuatan relawan. Untuk kemudian kita masukkan ke daerah-daerah yang memang menurut kita harus kita memanfaatkan.

Maka konsolidasi ini kita lakukan kembali untuk kita bahasa saya tadi jangan marah dengan survei ya, tapi kita harus melakukan refleksi apa yang kurang di antara kita. Karena memang pemilunya hari ini kan ada pemilu legiselatif dan pilpresnya bareng Maka potensi-potensi split ticket akan terjadi. Siapa milih siapa. Konsolidasi beberapa minggu ini kan sebelum muncul ya, dirilis, kita sudah mulai bekerja.

Kita tahu kok, di mana Ganjar Mahfud Lemah, di mana kuat, dan sebagainya. Dan kita juga tahu bahwa basis-basis kita juga sedang diserang itu kita tahu. Itu biasa saja sebenarnya. Tinggal siapa bisa bertahan dengan taktik, strategi apa, ya itulah proses yang hari ini kita lakukan. 

Soal pelanggaran HAM di masa lalu, apakah pak Ganjar akan mengungkap itu? Karena kan capres selalu berjanji janji tapi buktinya sampai sekarang belum ada peyelesaiannya?

Apa yang dilakukan adalah rekomendasi tahun 2009 yang dipikirkan oleh DPR. Antara yang satu, membuat peradilan ad hoc. Yang kedua, apa namanya, mencari mereka yang hilang. Itu antara lain. Jadi caranya ada dua. Satu, korbannya dilindungi. Artinya keluarganya diperhatikan, kemudian ada sesuatu yang bisa diberikan kepada mereka.

Tapi sisi yang lain, peradilanya bisa jalan. Ketika saya omongkan, Pak Prabowo, enggak tegas, Anda gimana? Enggak tegas, enggak menjawab ini. Kalau kita mau buat, kita buat. Ya sudah, kita tunjukkan. Oh direkomendasi, Pak. Tidak sulit, Pak. Siapa yang harus mengerjakan? Jaksa Agung.

Tinggal kita bikin aja, biar hakim yang memutuskan. Kalau sudah hakim yang memutuskan, maka itulah keadilan yang bisa kita berikan.

Apapun putusannya, semua harus fair. Kan kita tidak boleh mengintervensi hakimnya. Kalau jaksa kan eksekutif. Ini sesuatu yang enggak sulit, dan enggak usah baperan. Justru pengadilanlah tempat yang paling fair menurut saya untuk bisa mengungkapkan itu sendiri.

Dalam beberapa penanganan kasus pelanggaran HAM yang sudah dilakukan Pak Jokowi, pada akhirnya satu pelaku bebas. Artinya ada satu sisi keadilan yang belum bisa diperoleh. Bagaimana kemudian memperbaiki ini?

Ya tidak apa-apa, Pak. Ya tidak apa-apa, tapi harus berproses, bukan berhenti. Bahwa kemudian itu hasilnya sesuai yang diharapkan atau tidak sesuai yang diharapkan publik, mari improve-nya dilakukan.

Tapi prosesnya mesti dilalui. Maka Pak Mahfud cerita sama saya, Pak Ganjar, begitu ini disampaikan oleh Presiden, tugas saya mendorong sebagai Menko, maka saya senang dapat wakil Pak Mahfud.

Maka kemudian dia punya inisiatif sebenarnya. Ketika sesuatu macet didorong, maka hasilnya kita serahkan. Maka kalau kemudian peradilannya nanti tidak baik, peradilannya lah yang akan dikontrol oleh publik. Itu yang terjadi. Kalau tidak, kita diam saja dan kemudian ini menjadi isu yang bergulir, terus-menerus tidak pernah selesai. Tidak pernah selesai.

Ketika Anda jadi pemimpin daerah, ada sedikit keterbatasan begitu untuk proyek-proyek yang sifatnya adalah PSN, termasuk Wadas. Apa yang akan Anda lakukan terhadap PSN setelah Anda menjadi presiden?

Lanjutlah, semua yang berkepentingan dengan rakyat dan manfaat terakhir, lanjut. Dan sebenarnya saya sedang memberikan contoh bahwa ketika ini proyek yang strategis nasional, daerah pun terlibat dengan segala risikonya. Kan orang takut risiko saja. Saya tukang ambil risiko. Karena saya bertanggung jawab untuk itu.

Ada yang mau diperbaiki atau evaluasi Pak?

Tentu kalau kemudian ada PSN yang umpama cerita dalam sebuah perencanaan dalam partisipasi. Maka ketika kemudian ada katakan yang setuju, tidak setuju, kita ajak bicara. Di Wadas, 2 tahun kami mengajak bicara mereka. Dua tahun. Dan akhirnya mereka menerima. Hari ini masih ada yang tersisa, kalau tidak salah ada beberapa bidang dari 3 orang. Kita kasih kesempatan. "Kami mau ke pengadilan?" Boleh.

Tapi tugas saya menyelesaikan. Bukan menghindar, apalagi saya lempar. Eh, PSN bukan tugasnya Gubernur. Itu tugasnya Pak Menteri, bukan tugasnya Presiden. Tidak. Saya bertanggung jawab. Sebenarnya edukasinya adalah jangan cuci tangan


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper