Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gejolak Media Sosial soal Pengungsi Rohingya: Kami Kerja, Mereka Datang Minta Makan

Pengungsi Rohingya menjadi salah satu isu viral di media sosial, baik Instagram, Twitter dan TikTok.
Pengungsi Rohingya di Kuala Kedah, Malaysia, pada Selasa (3/4/2018)./Reuters
Pengungsi Rohingya di Kuala Kedah, Malaysia, pada Selasa (3/4/2018)./Reuters

Bisnis.com, SOLO - Pengungsi Rohingya menjadi salah satu isu viral di media sosial, baik Instagram, Twitter dan TikTok. Banyak warganet memprotes keberadaan pengungsi ini di Indonesia.

Dilansir dari Reuters, ratusan etnis Rohinya mendarat ke Aceh dengan menggunakan kapal tua. Mereka meminta perlindungan kepada pemerintah RI.

Miftah Cut Ade, ketua komunitas nelayan di Aceh di ujung paling barat Indonesia, mengatakan bahwa kebanyakan pengungsi yang tiba di Indonesia adalah perempuan dan anak-anak.

“Mereka kebanyakan perempuan dan anak-anak dan kondisinya lemah,” ujarnya.

Indonesia bukan negara penandatangan Konvensi PBB tentang Pengungsi tahun 1951, namun memiliki sejarah menerima pengungsi ketika mereka tiba di wilayah Indonesia.

Selama bertahun-tahun, warga Rohingya telah meninggalkan Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Budha.

Mereka umumnya dianggap sebagai penyelundup asing dari Asia Selatan, ditolak kewarganegaraannya, dan menjadi sasaran pelecehan.

Hampir satu juta warga Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsi di distrik perbatasan Bangladesh, Cox's Bazar, sebagian besar setelah melarikan diri dari tindakan keras yang dipimpin militer di Myanmar pada tahun 2017.

Dan sejak awal Desember 2023 lalu, ratusan pengungsi Rohingya kembali berlabuh di Indonesia dengan menggunakan kapal tua.

Akan tetapi di media sosial, muncul tren penolakan warganet terhadap warga Rohingya menetap di Indonesia.

Bukan tanpa alasan, netizen berkaca pada kasus pengugsi Rohingya yang meminta tanah hak tanah di Selayang Malaysia.

Di TikTok, muncul tren unggahan protes di mana banyak orang bekerja untuk mencari makan dan beli tanah, tapi ada sekelompok orang yang datang ke negaranya minta makan dan berpotensi meminta hak tanah.

"Capek-capek kerja buat makan dan beli tanah, eh mereka datang minta makan dan minta tanah," bunyi tulisan salah satu unggahan.

Konten-konten yang membandingkan antara pengungsi Rohingya dan kondisi rakyat Indonesia yang masih butuh perhatian pemerintah juga membanjiri feed media sosial.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud Md untuk menangani masalah pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia.

"Ya saya telah memerintahkan Menkopolhukam untuk menangani bersama-sama dengan daerah, bersama-sama dengan UNHCR," kata Jokowi singkat dalam keterangannya menjelang keberangkatan menuju Nusa Tenggara Timur di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper