Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapolri Listyo Sigit Tak Permasalahkan Pengungsi Rohingya Transit di Indonesia

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa tidak masalah pengungsi Rohingya transit di pesisir Indonesia.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Mabes Polri, Selasa (5/12/2023). JIBI/ Bisnis-Anshary Madya Sukma
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Mabes Polri, Selasa (5/12/2023). JIBI/ Bisnis-Anshary Madya Sukma

Bisnis.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan tidak masalah menerima pengungsi Rohingya yang transit di pesisir Indonesia.

Dia menyampaikan bahwa Indonesia harus menerima pengungsi yang masuk. Sebab, hal tersebut sesuai dengan kesepakatan antara Indonesia dengan UNHCR tentang proses penerimaan pengungsi yang masuk ke negara transit menuju negara tujuan.

"Sebelumnya ada kesepakatan, bahwa terkait dengan pengungsi-pengungsi yang masuk ke negara transit dan akan ke negara tujuan maka mau tidak mau kita harus menerima," kata Sigit di Mabes Polri, Selasa (5/12/2023).

Dalam kesepakatan tersebut, kata Listyo telah diatur seberapa lama transit sebelum menuju tempat tujuan. Dia juga mengimbau kepada seluruh pihak agar menghargai hak asasi manusia dalam peristiwa ini. Dengan begitu, mantan Kabareskrim Polri itu menyampaikan bahwa tidak ada salahnya untuk menerima pengungsi dari Rohingya.

"Tentunya kita tetap harus menghormati, menghargai, hak-hak asasi manusia, menghormati warga negara lain yang memang membutuhkan pertolongan kita. Kemudian, pada saat berada di Indonesia, tidak jadi masalah saya kira itu. Ini kewajiban kita untuk membantu, bekerjasama dengan badan internasional," pungkasnya.

Sebelumnya, viral di media sosial bahwa warga Aceh menolak pengungsi Rohingnya, karena ekonomi masyarakat setempat juga sedang tidak baik-baik saja pasca pandemi Covid-19. Kendati begitu, warga lokal membagikan makanan untuk dibawa pengungsi Rohingnya.

Sebagai informasi, kapal kayu menurunkan jangkar di pesisir Aceh pada Selasa (14/11/2023), dengan membawa sebanyak 200 orang Rohingya. Gelombang kedua pada hari berikutnya berjumlah 174 orang, dan gelombang ketiga pada Rabu (15/11/2023) sebanyak 249 orang.

Namun, saat kedatangan gelombang ketiga ini, beberapa hari silam, warga di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara menolak karena banyaknya imigran yang berperilaku kurang menyenangkan. Warga tetap memberikan bantuan makanan dan bahan bakar agar para pengungsi meninggalkan Aceh.

Alasan lain warga menolak kedatangan pengungsi Rohingya karena, ada beberapa pengungsi yang sempat membuat ulah seperti, kabur dari penampungan hingga melakukan tindak kriminal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper