Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin memastikan bahwa pemerintah akan mencari solusi terbaik untuk menangani kedatangan 1.487 orang pengungsi Rohingya yang sudah berlabuh di Indonesia.
Orang nomor dua di Indonesia itu menyebutkan bahwa pemerintah telah meminta agar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bersama dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dapat menemukan solusi dalam memberikan perlindungan bagi pencari suaka dan pengungsi Rohingnya tersebut.
Ma’ruf mengatakan, permasalahan pengungsi harus mendapatkan solusi yang saling menguntungkan agar kehadiran dari setiap pengungsi yang berlabuh di Indonesia justru tidak membebani masyarakat setempat.
“Agar bisa mengantisipasi, karena kalau terus [berlabuh di Indonesia] nanti terus lari, semua larinya ke Indoensia, ke sini, itu menjadi beban. Kita akan bicarakan juga dengan UNHCR yang punya tanggung jawab masalah pengungsian di PBB, ini harus dilakukan pembahasan bersama,” ujarnya saat ditemui di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Selasa (5/12/2023).
Kendati demikian, Wapres ke-13 RI itu menekankan bahwa fenomena pengungsi Rohingnya merupakan isu kemanusiaan yang harus diselesaikan dengan cara sesuai dengan hakikat manusia.
Apalagi, dia melanjutkan bahwa permasalahan serupa tak hanya dialami oleh Indonesia. Menurutnya, saat melakukan lawatan kerja ke Athena, Yunani ditemukan bahwa di Negeri Para Dewa tersebut juga menghadapi kesulitan kemanusiaan terkait dengan pengungsi.
Baca Juga
Namun, dia mengatakan bahwa pemerintah telah memiliki pengalaman serupa, yakni sekitar 1980, Indonesia harus menampung ratusan ribu warga Vietnam selatan yang mengungsi akibat pasca-perang saudara yang terjadi di negara tersebut.
Oleh karena itu, dia meyakini akan ada solusi-solusi yang tepat agar masyarakat juga dapat menerima pengungsi yang datang serta di mana penempatan dari setiap muhajir tersebut.
“Dulu juga pernah kita menjadikan Pulau Galang untung pengungsi Vietnam, nanti kita akan bicarakan lagi apa akan seperi itu, saya kira pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang tepat,” pungkas Ma’ruf.
Berdasarkan laporan dari UNHCR, tercatat ada 3.705 orang Rohingya yang melakukan perjalanan laut sepanjang 2022, yang merupakan jumlah terbanyak sejak tahun 2015.
Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemko Polhukam) melaporkan sebanyak 1.487 pengungsi etnis minoritas dari Myanmar itu berkumpul di Indonesia per Senin (4/12/2023).