Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjar Ungkap 3 Cara Atasi Harga Bahan Pokok yang Meroket

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo meyakini perlu intervensi langsung pemerintah untuk mengatasi harga bahan pokok yang kerap meroket.
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan pidato politiknya saat berkampanye di Palu, Sualwesi Tengah, Senin (4/12/2023). Ganjar pada kampanye dalam ruang itu mengajak seluruh kader dan simpatisan yang hadir untuk memenangkan pemilihan presiden dan wakil presiden pada 2024 mendatang agar bisa melakukan perubahan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc.
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan pidato politiknya saat berkampanye di Palu, Sualwesi Tengah, Senin (4/12/2023). Ganjar pada kampanye dalam ruang itu mengajak seluruh kader dan simpatisan yang hadir untuk memenangkan pemilihan presiden dan wakil presiden pada 2024 mendatang agar bisa melakukan perubahan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc.

Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo meyakini perlunya intervensi langsung pemerintah untuk mengatasi harga bahan pokok yang kerap meroket. Dia pun mengungkapkan tiga cara yang sudah dirumuskan timnya.

Ganjar mengaku, selalu menjadikan pasar sebagai destinasi tujuannya ketika berkampanye di berbagai daerah. Pada kesempatan itu, dia berbincang dengan para pedagang untuk mengetahui secara langsung harga bahan pokok di pasar. 

"Hampir di banyak tempat yang saya kunjungi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung waktu itu, kemarin ke Papua, NTT, NTB, Sulawesi Tenggara Tengah, sampai hari ini ternyata banyak harga pangan kita lagi naik," kata Ganjar di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (5/12/2023), dikutip dari rilis medianya.

Mantan gubernur Jawa Tengah ini menyatakan permasalahan harga bahan pokok merupakan salah satu isu yang ingin diatasinya. Ganjar menjelaskan, ada tiga gagasan untuk mewujudkan itu.

Pertama, dari sisi hulu perlu perbaikan proses produksi dengan menggunakan teknologi. Dari budidayanya juga mesti dengan teknologi yang baik. 

Kedua, mesti dilihat sarana produksi pertanian (saprotan) dan sarana produksi (saprodi) harus dipermudah. Misalnya, untuk pupuk mekanisme penyalurannya jangan sampai menghambat petani. Para penyuluh pertanian juga harus mendapat perhatian agar maksimal dalam melakukan pendampingan kepada petani.

Ketiga, patut dipersiapkan pemasoknya agar produksi pertanian dapat didistribusikan dengan tepat guna. 

"Makanya untuk distribusi bahan pokok, kami [pasangan Ganjar-Mahfud] mendorong agar Bulog mendapatkan penugasan termasuk membuat sistem logistik daerah sehingga jauh lebih pendek untuk mengendalikan itu," ujar Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar berpendapat perlu dikaji kembali kebijakan untuk menstabilkan harga bahan pokok, termasuk cabai yang harganya melambung.

Salah satunya, dengan memilah mana daerah penghasil dan bagaimana mendistribusikan hasil panen dari daerah penghasil ke daerah lainnya agar pasokan cukup. Akhirnya, dia yakin harga bahan pokok dapat dikendalikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper