Bisnis.com, SOLO - Singapura mencatatkan lonjakan kasus Covid-19 yang tiba-tiba menembus angka 22.000 kasus pada awal Desember 2023.
Angka ini meningkat 2 kali lipat, di mana pada minggu sebelumnya, Singapura hanya mencatatkan kasus 10.726.
Melansir Strait Times, Menteri Kesehatan Singapura mengatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Singapura ini kemungkinan disebabkan karena tingginya perjalanan atau traveling, berkurangnya imun, hingga munculnya varian baru.
Meskipun varian yang paling umum saat ini adalah HK.3, yang menyumbang hampir separuh jumlah infeksi. HK.3 merupakan sub-varian dari EG.5.1 yang dominan sejak Juli.
Kemudian seluruh varian virus Covid-19 yang beredar saat ini merupakan subvarian Omicron.
“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” katanya.
Baca Juga
Di sisi lain, dirinya meminta semua masyarakat tenang lantaran rata-rata kasus rawat inap dan ICU harian akibat Covid-19 tetap stabil.
Singapura pun tak lagi mewajibkan pelaporan kasus Covid-19, sehingga angka-angka ini umumnya mencerminkan jumlah orang yang mencari perawatan medis.
Mengingat peningkatan penyakit pernafasan di negara-negara belahan bumi utara pada bulan-bulan musim dingin, kementerian mengatakan kejadian penyakit pernafasan secara keseluruhan di Singapura tetap stabil selama sebulan terakhir.
“Tidak ada indikasi peningkatan penyakit pernapasan parah, termasuk pada anak-anak,” tambahnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada atas meningkatnya kasus ini dan kembali membudayakan penggunaan masker saat berada di luar rumah.