Bisnis.com, SOLO - Ada empat kalimat dari Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang diduga jadi sindirian untuk Jokowi.
Sedang viral Megawati Soekarnoputri disebut menyindir kekuasaan Joko Widodo yang dianggap sudah mirip dengan Orde Baru.
Sindiran tersebut disampaikan Megawati dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Senin (27/11/2023)
Megawati menyindir habis-habisan pemerintah yang dinilainya menghalalkan semua cara untuk 'melanggenggkan' kekuasaan.
Bisnis.com telah merangkum empat pernyataan Megawati yang diduga menyindir manuver Joko Widodo belakangan ini.
1. Pemimpin yang baru berkuasa
Dalam pernyataannya, Megawati menyebut pemimpin yang baru berkuasa bertindak seperti zaman Orde Baru.
Baca Juga
Jika dilihat faktanya, pemimpin yang saat ini sedang berkuasa adalah Presiden Joko Widodo.
"Republik ini penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" ujar Megawati.
2. Mengapa Megawati tidak dihormati
Megawati juga mengaku tidak dihormati, padahal dirinya adalah Ketum PDIP dan pernah menjabat sebagai Presiden ke-5 RI.
Tidak dijelaskan lebih lanjut siapa yang tidak menghormati Megawati, hanya saja, konflik saat ini tengah terjadi antara PDIP dan keluarga Jokowi.
PDIP mengusung Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang. Sedangkan, keluarga Jokowi satu per satu meninggalkan PDIP.
Bukan hanya itu, Gibran bahkan mendeklarasikan diri sebagai Cawapres Prabowo Subianto dari Koalisi Indinesia Maju.
"Bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia lho," jelasnya.
3. Soal batas waktu memimpin
Sebelum ini, muncul isu bahwa Jokowi ingin tiga periode. Isu tersebut sempat dihembuskan oleh Adian Napitupulu meski pada akhirnya sudha dibantah Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini.
Sementara di luaran, muncul teori bahwa Jokowi kemudian mengutus Gibran untuk jadi Cawapres Prabowo agar bisa "melanggengkan" kekuasannya.
Hal ini juga disinggung Megawati tentang seorang pemimpun yang ada batas waktu (dalam memimpin)
"Dulu, Reformasi itu apa sih? Kan mengubah, mengubah jabatan seorang pemimpin supaya ada batas waktu. Ya sudah, itu bagian dari amandemen dan itu bagian yang diputuskan. Ya sudah lah, aturan itu mbok diikuti, jangan dilanggar-langgar," ujar Megawati.
4. Sebut pelanggaran hingga Maling
Pada kesempatan itu pula, Megawati menyinggung masalah pelanggaran dan maling. Tidak dijelaskan pula siapa yang disebut maling.
Akan tetapi, netizen di media sosial membuat teori bahwa apa yang disampaikan Megawati memang untuk Jokowi dan segala manuvernya.
"Tapi kalian juga jangan melanggar, iya nanti giliran semprit [heboh], tapi kalian juga maling, aduh," kata Megawati.