Bisnis.com, JAKARTA - Miliarder pendiri dan pemasok utama Apple (AAPL.O) Foxconn (2317.TW) Terry Gou, mengundurkan diri dari pencalonan Presiden Taiwan pada Jumat (24/11/2023).
Terry Gou mengundurkan diri, setelah pihak oposisi gagal bertemu, yang selama ini dianggap sebagai tiket untuk melawan partai yang berkuasa.
Dia mengumumkan pencalonannya pada Agustus lalu, dan mengatakan ingin menyatukan oposisi dan memastikan agar Taiwan tidak menjadi “Ukraina berikutnya”.
Dia menyalahkan Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, karena membawa Taiwan ke ambang perang dengan memusuhi China, yang mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya sendiri.
Gou mendapat lampu hijau dari komisi pemilu setelah mengumpulkan cukup banyak tanda tangan yang sah untuk mencalonkan diri sebagai calon independen pada pekan lalu.
Dia mengatakan bahwa keputusannya untuk mengundurkan diri hanya menarik tubuhnya saja, tetapi tidak menarik jiwanya.
Baca Juga
“Stop, reset, restart,” katanya dilansir Reuters, Jumat (24/11/2023).
Meski begitu, Gou tidak memerinci hal yang akan dilakukannya selanjutnya dalam kampanye presiden atau pihak yang mungkin dia akan dukung, Hou Yu-ih dari partai oposisi terbesar Taiwan Kuomintang (KMT), atau mantan Wali Kota Taipei Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan yang jauh lebih kecil ( TPP).
"Harus menang! Baiklah, selesaikan pergantian kekuasaan dan ubah Taiwan," kata Gou.
Ko Wen-je mengucapkan terima kasih kepada Gou di halaman Facebook.
"Kami pasti akan menang!"
Gou telah mencoba menengahi pembicaraan antara KMT dan TPP untuk bekerja sama melawan DPP, namun upaya tersebut gagal, pada Kamis (23/11/2023) malam.
Upaya Gou untuk menengahi itu terjadi setelah pertikaian antara para pemimpin partai oposisi di depan wartawan dan ditayangkan langsung di saluran televisi Taiwan di ruang konferensi pada sebuah hotel di Taipei.