Bisnis.com, JAKARTA – Terdapat 7 Menteri dari kabinet Indonesia Maju yang turut terjun sebagai tim pemenangan dari calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin memastikan bahwa dirinya akan terus mengawasi kinerja para menteri pada tahun politik, khususnya yang terlibat kegiatan politik praktis.
Apalagi, dia menilai menjelang pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024, terdapat sejumlah oknum yang melayangkan pernyataan untuk mendukung sosok calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tertentu yang kian santer terdengar dari para elit politik, termasuk para menteri yang berasal dari partai politik.
“Saya tentu akan terus mengawal itu, mengawasi, dan saya akan terus mendorong [mereka agar] bekerja sebagaimana biasa,” tegasnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Wapres, Jumat (24/11/2023).
Hal ini dilakukan, kata Ma’ruf, sebagai upaya untuk mencegah para menteri yang ikut berpolitik mengabaikan tugas negara yang diembankan kepadanya.
Apalagi, Wapres Ke-13 RI itu menilai bahwa hanya karena masalah Pilpres, pelayanan masyarakat tidak boleh berkurang, bahkan meskipun Indonesia akan menghadapi pemilu serentak termasuk pemilihan legislatif (pileg), Pilpres, dan lain-lain pada tahun mendatang.
Baca Juga
Kemudian, orang nomor dua di Indonesia itu juga menyoroti para menteri yang memiliki pilihan politik berbeda yang berpeluang akan mempengaruhi kinerja mereka.
Menurutnya, perbedaan pilihan politik bisa saja mengganggu soliditas dan sinergitas kerja kabinet, serta dapat menghambat program-program pemerintah. Kendati demikian, dia melanjutkan, apabila para menteri tersebut tetap patuh terhadap aturan yang ada, maka kegiatan politik mereka tidak akan mengganggu kinerjanya.
“Kalau bisa memosisikan diri dengan tepat, kapan dia harus mendukung calonnya, kapan dia bekerja. Kan ada aturan-aturannya, lalu aturan itu ditepati, bisa juga tidak terganggu [kinerjanya]. Jadi tergantung, menteri ini nanti melakukan, menggunakan kesempatannya yang ada [atau tidak],” tandas Ma’ruf.
Setali tiga uang, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus melakukan evaluasi terhadap kinerja menteri-menterinya.
“Sekali lagi evaluasi itu terus dilakukan, pengangkatan dan pemberhentian menteri itu prerogatif presiden,” ujarnya saat ditemui di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg), Kamis (23/11/2023).
Bahkan, dia melanjutkan bahwa ikhwal potensi keputusan perombakan (reshuffle) kabinet pun juga selaras dengan kinerja menteri. Meskipun hal tersebut merupakan hak prerogatif dari Jokowi.
“Pengangkatan dan pemberhentian menteri itu hak prerogatif presiden. Tentu itu harus serahkan kewenangan dan hak konstusional pada presiden,” pungkas Ari.
Menteri Jadi Tim Kampanye
Di sisi lain, sejumlah nama menteri dan wakil menteri (wamen) inkumben turut masuk dalam daftar. Menurut pantauan Bisnis, terdapat tujuh menteri dan wamen yang terbagi di kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Deretan nama yang tergabung dalam tim tersebut berasal dari latar belakang yang beragam.
Secara rinci, ada lima menteri dan wamen yang masuk Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Mereka adalah: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni.
Sementara itu, Rosan Roeslani yang belum lama ini ditunjuk menjadi Ketua TKN Prabowo-Gibran sempat menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN. Kendati, dirinya mengundurkan diri dan diberhentikan secara resmi pada 25 Oktober 2023.
Di sisi lain, terdapat dua nama menteri dan wamen yang ikut Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Mereka adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo.
Di sisi lain, Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Bawedan-Muhaimin Iskandar (Amin) tak memiliki unsur menteri dan wamen inkumben. Kendati demikian, ada dua bekas menteri di tim tersebut, yakni Sudirman Said dan Thomas Trikasih Lembong.