Bisnis.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya merespons pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang merasa asing saat diperiksa sebagai saksi di Bareskrim Polri.
Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Ade Safri Simanjuntak tidak terlalu menanggapi pernyataan dari Firli Bahuri.
"Mungkin bisa ditanyakan yang bersangkutan saja. Kan itu statement beliau," kata Ade kepada wartawan, dikutip Selasa (21/11/2023).
Namun demikian, Ade dengan tegas menyampaikan bahwa pihaknya telah profesional dalam mengusut kasus yang menyeret mantan Kabaharkam itu.
"Kami jamin penyidik profesional, transparan dan akuntabel dalam melaksanakan tugas penyidikan yang dilakukan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Firli telah diperiksa dua kali di Bareskrim Mabes Polri. Pertama dilakukan pada Selasa (24/10/2023) dan pemeriksaan kedua pada Kamis (16/11/2023).
Baca Juga
Adapun, kedua pemeriksaan ini menghasilkan "Drama" kejar-kejaran antara Firli dan awak media. Hingga akhirnya, usai pemeriksaan kedua, Firli tertangkap kamera wartawan di dalam mobilnya seperti tengah bersembunyi sambil menutup muka dengan sebuah tas.
Dalam hal ini, Firli berdalih karena kala itu tengah berada di situasi abnormal yang dirasakannya saat diperiksa di Bareskrim. Terlebih, dia mengatakan sehari sebelum diperiksa tidak sempat tidur karena mengurus operasi tangkap tangan (OTT) kepada Pj Bupati Sorong.
"Terutama di situasi yang saya anggap situasi abnormal yang tidak bisa saya jelaskan saat ini. Apalagi sehari sebelumnya saya tidak tidur karena menangani tindak pidana korupsi terkait penjabat Bupati Sorong," kata Firli.
Adapun, dia juga menyebutkan telah merasa asing dengan Mabes Polri walau pernah puluhan tahun berdinas sebagai anggota Polri.
"Saya tentu bertanya 40 tahun mengabdi di lembaga Polri, tapi kemarin saya harus bertanya, apa benar saya pernah mengabdi di sana? Dan mengapa markas besar itu terasa asing bagi saya," tambahnya.