Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Guspardi Gaus Tuding KPU Tak Serius Hadapi Pemilu 2024

Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menyebut Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak serius menghadapi rangkaian Pemilu 2024.
Calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kedua kiri), Capres dan Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto (ketiga kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Mahfud MD (kanan) berfoto bersama dengan menunjukkan nomor hasil undian pada Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11).
Calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kedua kiri), Capres dan Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto (ketiga kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Mahfud MD (kanan) berfoto bersama dengan menunjukkan nomor hasil undian pada Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11).

Bisnis.com, JAKARTA – Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menuding Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak serius menghadapi Pemilu 2024 karena absen dalam rapat dengar pendapat dengan pihaknya pada hari ini, Senin (20/11/2023).

Sebagai informasi, Komisi II DPR RI mengadakan agenda rapat dengar pendapat bersama Ditjen Polpum Kemendagri, KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait peraturan KPU (PKPU) hasil putusan Mahkamah Agung (MA).

"Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini. Terkait PKPU, dari unsur KPU tidak ada yang hadir," katanya dalam rapat di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.

Dia melanjutkan, sepanjang pengalamannya sebagai pegawai negeri dan pemerintah, agenda ke luar negeri tidaklah dilarang, tetapi ada aturan tertentu supaya pelayanan yang diperlukan masyarakat tetap bisa berjalan optimal.

"Kami di Komisi II juga ada agenda-agenda ke luar negeri, ada. Bukan kita melarang, tapi dibuatlah aturan-aturan main sehingga tidak ada kekosongan kantor dalam rangka menyelesaikan dan melayani apa yang diperlukan oleh masyarakat," tuturnya.

Guspardi mengaku, tidak adanya satupun komisioner KPU yang hadir dalam agenda ini membuatnya terkejut, sehingga dapat menimbulkan persepsi lain.

"Ini ada apa, persepsi saya ini mudah-mudahan salah, tidak dalam rangka untuk menggagalkan pelaksanaan pemilu. Bisa saja orang punya persepsi seperti itu," imbuhnya.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan bahwa KPU seharusnya memperhatikan hal ini, mengingat sebelumnya telah ada peringatan terakhir yang dikeluarkan oleh DKPP. 

"Apakah itu tidak jadi bumerang bagi mereka, bisa banyak tafsiran-tafsiran yang muncul [terkait] ketidakhadiran itu. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ini adalah sesuatu yang tidak sebagaimana saya ungkapkan," ujarnya.

Die berharapan Pemilu yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 tetap berjalan lancar, meskipun menurutnya KPU terkesan bermain-main dalam menyikapi agenda-agenda yang telah ditetapkan. Itu sebabnya, dia menyerahkan kepada DKPP untuk memberikan penilaian terhadap sikap KPU tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper