Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza utara Muhammad Abu Salima, telah meminta kepada Israel untuk memberikan setidaknya 6.000 liter bahan bakar untuk generator listrik.
Abu Salima mengatakan bahwa Israel menawarkan 300 liter bahan bakar kepada rumah sakit tersebut, namun jumlah tersebut hanya cukup untuk setengah jam.
Melansir TASS, dia mengatakan bahwa pihaknya telah meminta setidaknya 6.000 liter bahan bakar ke Israel dan sedang menunggu tanggapan.
Kantor pers pemerintah Gaza melaporkan bahwa tentara Israel menghancurkan sebagian unit perawatan intensif Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza Palestina, pada Minggu (12/11/2023) malam.
Serangan itu menghantam lantai atas gedung bedah, departemen kardiologi dan bangsal bersalin, serta saluran oksigen fasilitas medis. Akibatnya, dua bayi prematur dan 6 orang lainnya meninggal.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menulis di X bahwa Rumah Sakit Al-Shifa tanpa listrik dan air selama 3 hari.
Baca Juga
Selain itu, bagian rawat inap Rumah Sakit Al-Shifa tidak berfungsi dan jumlah kematian di antaranya pasien meningkat secara signifikan.
Seperti diketahui, ketegangan kembali berkobar di Timur Tengah ketika militan Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, pada 7 Oktober 2023.
Serangan Hamas tersebut membunuh penduduk pemukiman perbatasan Israel dan menyandera, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua.
Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem.
Israel telah mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan serangan udara ke Gaza serta beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat.