Bisnis.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menuding ada tim sukses dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tertentu di balik pertemuan tokoh masyarakat di Rembang kemarin.
Ketua Relawan TKN Prabowo-Gibran, Haris Rusly Moti mengemukakan bahwa pertemuan para tokoh tersebut merupakan bagian dari strategi kampanye politik yang diduga dikendalikan oleh tim sukses capres tertentu.
Selain itu, menurutnya, beberapa tokoh masyarakat yang hadir dalam acara Majelis Permusyawaratan Rembang (MPR) itu juga merupakan salah satu tokoh yang kontra dengan Prabowo Subianto pada dua pilpres sebelumnya.
"Mereka [tokoh] akan terus mencari cara untuk jatuhkan kredibilitas Prabowo. Beberapa nama tokoh yang berkumpul itu juga pernah tampil menjadi tim sukses kampanye di Pilpres 2019 dengan rekam jejak sebagai spesialis kampanye negatif," tuturnya di Jakarta, Senin (13/11/2023).
Kemudian, dia juga menuding bahwa para tokoh tersebut memoles kepentingan politik mereka dengan cara memainkan isu moral dan nilai-nilai.
Dia menduga hal tersebut dilakukan para tokoh untuk mendelegitimasi capres-cawapres Prabowo-Gibran di pemilu 2024.
Baca Juga
"Walaupun apa yang mereka sampaikan tersebut bernada pesan moral dan nilai-nilai, namun bisa dilihat tendensi kepentingan politiknya sangat kuat," katanya.
Sebelumnya, beberapa tokoh masyarakat antara lain KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, lalu Goenawan Mohammad, Omi Komaria Madjid, Lukman Hakim Syaifuddin, Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny dan Erry Riyana Hardjapamekas berkumpul dan menamakan dirinya sebagai Majelis Permusyawaratan Rembang (MPR).
Para tokoh tersebut curhat kepada Gus Mus karena pemberantasan KKN yang diperjuangkan di era reformasi 1998 untuk keberlangsungan negara, sudah tidak lagi ditunaikan oleh penguasa saat ini. Bahkan, Omi Komaria Madjid menilai KKN saat ini semakin menggurita dalam penyelenggaraan negara.