Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah tokoh kebudayaan dan lintas agama mendatangi kediaman KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) di Kelurahan Leteh, Rembang, Jawa Tengah pada Minggu (12/11/2023) untuk membahas situasi politik menjelang Pilpres 2024.
Pastor Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny, salah satu tokoh yang hadir, menggarisbawahi bahwa Indonesia tengah mengalami krisis nilai di tengah moralitas publik dan etika politik yang saat ini tidak lagi dikedepankan.
“Tapi kami punya harapan [sebagaimana] apa yang dikatakan oleh Gus Mus, bagaimana mengembalikan politik jalan kebudayaan. Kalau politik jalan kebudayaan, maka harus juga dikembalikan kepada kepatuhan dan etika dan moralitas publik,” katanya dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube KompasTV pada Minggu (12/11/2023).
Menurutnya, situasi akhir-akhir ini menunjukkan bahwa politik tengah kehilangan keadaban, utamanya ketika kekuasaan dijadikan suatu cara untuk menafikan suara hati nurani, akal budi, dan akal sehat.
“Selama ini olah roso kita sudah dikotori karena politik [dianggap] hanya duduk, saya dapat apa, mau proyek apa. Ketika kekuasaan dan keserakahan dan ketamakan itu menjadi ideologi kita, maka disitulah karakter kebudayaan tidak lagi dijadikan cara berpikir bertindak benar menalar dan bernarasi,” lanjutnya.
Dia beranggapan bahwa pesan ini perlu diperluas untuk semua kalangan, demi mengingatkan penyelenggara negara dan rakyat agar kembali memaknai bahwa politik merupakan jalan kebudayaan yang memiliki adab.
Baca Juga
“Maka mengembalikan politik jalan peradaban menjadi tanggung jawab semua pihak. Kita mengawal demokrasi ini dengan mengembalikan politik [sebagai] jalan kebudayaan,” lanjut Benny.
Dirinya kemudian mendorong agar masyarakat bisa mengoreksi para pelaku politik apabila terdapat kesalahan, sebagai upaya menghormati martabat kemanusiaan.
“Kita harus berani mengoreksi juga, karena selama ini kita semua terlengahkan. Politik itu adalah menghormati martabat kemanusiaan, dan martabat kemanusiaan itu lain sekarang ada kesan diinjak-injak. Maka kita kembalikan politik jalan kebudayaan,” tegasnya.
Adapun, tokoh-tokoh lain seperti Goenawan Mohamad, Omi Komaria Madjid, Erry Riyana Hardjapamekas, serta Lukman Hakim Saifuddin turut hadir dalam konferensi pers tersebut.
Kendati Gus Mus tak hadir dalam konferensi pers, seluruhnya mengungkapkan keprihatinan atas situasi politik bangsa saat ini.