Bisnis.com, JAKARTA - K.H. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus akhirnya memberikan fatwa tentang siapa yang layak dipilih pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
Sebagaimana diketahui, Pemilu akan dilaksanakan secara serentak pada 14 Februari 2024 mendatang. Baik Ganjar-Mahfud, Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin memiliki visi dan misi mereka sendiri.
Tak dipungkiri pula bahwa ketiganya memiliki tokoh agama yang bediri di belakang mereka. Hal ini membuat masyarakat sedikit bingung untuk memilih mana yang terbaik di antara yang terbaik.
Gus Mus yang selama ini dikenal sebagai ulama netral mengaku kerap mendapatkan pertanyaan tentang siapa yang layak dipilih pada Pemilu tahun ini.
Beberapa di antara mereka bahkan meminta Gus Mus mengeluarkan fatwa tentang siapa yang layak dipilih.
Pada H-2 Pemilu 2024, Gus Mus akhirnya mengeluarkan fatwa. Namun, ia tidak menyebut satu pasang Capres dan Cawapres yang layak dipilih.
Baca Juga
Melalui unggahan Twitternya, Gus Mus hanya mengeluarkan fatwa agar masyarakat memilih menggunakan Istafti Qalbaka atau sesuai hati nurasi.
"Banyak yang minta fatwa kepadaku, "Nanti milih siapa?" Maklum semua calon, masing2 punya kelebihan dan kekurangan. Lagi pula masing2 punya pendukung tokoh2 yang berpengaruh. Jadi kukatakan kepada yang minta fatwa: Istafti qalbak. Tanyakan saja kepada Nuranimu," tulis Gus Mus.
Gus Mus hingga saat ini masih dikenal sebagai ulama yang netral. Dia menyikapi berbagi gejolak Pemilu 2024 ini dengan memilih untuk tidak cawe-cawe.
Pada akhir Januri 2024 lalu, Gus Mus mengatakan bahwa urusan NU adalah memenangkan Indonesia, ketimbang cawe-cawe dalam Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan Gus Mus dalam pembukaan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta, Senin (29/1/2024).
“Saya tadi sudah ketir-ketir, saya ketika Ketua Umum [PBNU Yahya Cholil Staquf] pidato, Rais Aam [PBNU Miftachul Akhyar] pidato, ketar-ketir. Jangan-jangan menyinggung pilpres,” katanya sebagaimana dikutip dari YouTube TVNU.