Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah tokoh nasional lintas agama dan kebudayaan Indonesia mendatangi kediaman KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) di Kelurahan Leteh, Rembang, Jawa Tengah pada Minggu (12/11/2023) untuk membahas situasi politik bangsa menjelang Pilpres 2024.
Erry Riyana Hardjapamekas yang turut hadir dalam pertemuan itu mengungkapkan bahwa selain membahas situasi politik terkini, Gus Mus juga mengajak dirinya agar tak luput bersangka baik kepada penyelenggara negara yang masih bisa diharapkan.
“Menambahkan satu hal yang kami sepakati juga, bahwa Gus Mus mengajak kita untuk bersangka baik. Tidak semua penyelenggara negara seperti yang kita khawatirkan, sebagian besar mungkin masih bisa kita harapkan,” katanya dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube pada Minggu (12/11/2023).
Menurutnya, harapan itu masih dapat bisa dipupuk melalui peran masing-masing elemen masyarakat, salah satunya adalah dengan pemberian nasihat kepada para pemimpin bangsa.
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut meyakini bahwa masih terdapat bagian dari penyelenggara negara yang memiliki hati nurani.
“Oleh karena itu masih ada harapan melalui pemberian nasihat, Gus Mus tadi menyampaikan secara tegas kita nasihati pemimpin kita dan kita nasihati juga masyarakat. Masyarakat tenang, sebagian besar penyelenggara negara pasti masih memiliki nurani, yang tidak memiliki itu sebagian kecil yang kebetulan memegang kekuasaan,” lanjutnya.
Baca Juga
Hal itu kemudian menjadi pokok pembahasan yang digarisbawahi, dan Erry menyebut bahwa seluruh pihak dapat membantu melaksanakannya jelang tahun politik yang akan datang.
“Jadi Gus mus menggarisbawahi itu, dan kami juga sepakat dengan itu. Untuk itu perlu bantuan kita semua,” pungkasnya.
Adapun, tokoh-tokoh lain seperti Goenawan Mohamad, Omi Komaria Madjid, Erry Riyana Hardjapamekas, serta Lukman Hakim Saifuddin turut hadir dalam konferensi pers tersebut.
Kendati Gus Mus tak hadir dalam konferensi pers, seluruhnya mengungkapkan keprihatinan atas situasi politik bangsa saat ini.
“Penting kiranya kita semua yang memang prihatin dengan situasi sekarang, situasi sekarang itu gambaran mudahnya sebetulnya sudah sama-sama kita pahami, tapi kalau boleh diulangi adalah situasi ketika demokrasi Indonesia ini diontang-anting, diayun-ayun,” kata Alif Iman Nurlambang yang membuka konferensi pers.