Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uji Kepatutan, Calon Panglima TNI Agus Subiyanto Singgung Ancaman Perang

Calon tunggal Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto langsung menyinggung ancaman perang ketika memulai penyampaian visi-misinya.
KSAD Letjen Agus Subiyanto (tengah) usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2023) / BISNIS - Aprianus Doni Tolok
KSAD Letjen Agus Subiyanto (tengah) usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2023) / BISNIS - Aprianus Doni Tolok

Bisnis.com, JAKARTA - Calon tunggal Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyinggung ancaman perang ketika menyampaikan visi-misinya dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (13/11/2023).

Agus menyampaikan saat ini terjadi perang di banyak belahan dunia yang menyebabkan banyak korban warga sipil. Menurutnya, itu merupakan contoh nyata bahwa perang masih menjadi ancaman nyata ke depan.

"Hingga saat ini perang Rusia - Ukraina dan konflik Israel - Palestina belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Hal tersebut patut menjadi renungan kita bahwa konflik bersenjata dan perang terbuka dapat terjadi kapan saja dan dialami oleh negara manapun," ujar Agus memulai penyampaian visi-misinya.

Oleh sebab itu, dia merasa setiap pihak harus bersyukur karena stabilitas keamanan di negara ini masih terjamin.

Meski demikian, dia kemudian mengutip adegium terkenal: jika menginginkan perdamaian bersiaplah untuk berperang. Menurutnya, setiap komponen negara harus selalu mengiatnya. 

"Karena suatu sistem pertahanan negara tidak bisa dibangun dalam waktu singkat, satu tahun atau dua tahun. Tetapi harus direncanakan dan disiapkan dalam jangka panjang," ucap kepala staf angkatan darat (KSAD) ini.

Agus pun menyampaikan lima misinya apabila terpilih menjadi panglima TNI yang baru. Pertama, memelihara dan memantapkan profesionalisme TNI sebagai alat pertahanan negara.

Kedua, meningkatkan kemampuan yang responsif dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis. Ketiga, memantapkan kemampuan TNI yang integratif serta bersinergi dengan kepolisian kementerian dan lembaga dan komponen bangsa lainnya.

Keempat, mewujudkan percepatan modernisasi alutsista sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kelima, mewujudkan TNI yang adaptif terhadap tuntunan tugas dan spektrum ancaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper