Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO: 1 Anak Terbunuh Setiap 10 Menit di Jalur Gaza

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan tidak ada tempat dan tidak ada yang aman di sepanjang Jalur Gaza.
Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat meninggalkan rumah mereka, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 7 November 2023. REUTERS/Mohammed Al-Masri
Warga Palestina membawa barang-barang mereka saat meninggalkan rumah mereka, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 7 November 2023. REUTERS/Mohammed Al-Masri

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan bahwa seorang anak terbunuh rata-rata setiap 10 menit di Jalur Gaza

Tedros menyampaikan hal tersebut di depan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Jumat, (10/11/2023), sekaligus memperingatkan bahwa tidak ada tempat dan tidak ada yang aman di sepanjang Jalur Gaza.

"Rata-rata, seorang anak terbunuh setiap 10 menit di Gaza," kata Tedros, dikutip dari Reuters, Sabtu (11/11/2023).

Dia turut melaporkan bahwa setengah dari 36 rumah sakit di Gaza dan dua pertiga dari pusat layanan kesehatan primernya tidak berfungsi. Sekalipun beroperasi, jauh melampaui kapasitasnya. 

"Koridor-koridor rumah sakit penuh sesak dengan orang-orang yang terluka, sakit, dan sekarat. Kamar mayat meluap. Pembedahan tanpa anestesi. Puluhan ribu pengungsi berlindung di rumah sakit," kata Tedros. 

Tedros mengenang masa kecilnya saat perang di Ethiopia, dan mengatakan bahwa dia memahami apa yang dialami oleh anak-anak Gaza.

"Suara tembakan dan desingan peluru di udara, bau asap setelah peluru menghantam, jejak peluru di langit malam, rasa takut, rasa sakit, rasa kehilangan - semua ini selalu melekat pada diri saya sepanjang hidup saya," kenangnya. 

Setelah serangan 7 Oktober di Israel selatan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas, yang memerintah Jalur Gaza. 

Israel mengungkapkan para militan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 240 orang. Israel telah menyerang Gaza, yang memiliki penduduk sebesar 2,3 juta jiwa, baik dari udara, memberlakukan pengepungan, dan melancarkan invasi darat. 

Sejak 7 Oktober, WHO telah memverifikasi lebih dari 250 serangan terhadap layanan kesehatan di Gaza dan Tepi Barat, sementara ada 25 serangan terhadap layanan kesehatan di Israel.  

Israel mengatakan Hamas menyembunyikan senjata di terowongan-terowongan di bawah rumah sakit, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Hamas. 

Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Israel telah membentuk sebuah gugus tugas untuk mendirikan rumah sakit di Gaza selatan. Pada 12 Oktober, Israel memerintahkan sekitar 1,1 juta orang di Gaza untuk pindah ke selatan menjelang invasi darat. 

"Israel sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan Uni Emirat Arab, dengan ICRC dan dengan negara-negara Eropa lainnya terkait pendirian rumah sakit lapangan dan kapal rumah sakit terapung," kata Erdan.  

Bahkan, Israel memfasilitasi pengiriman bantuan medis melalui udara dari Yordania ke rumah sakit-rumah sakit di Gaza utara. 

"Sayangnya, Israel melakukan lebih banyak hal untuk kesejahteraan warga Gaza daripada WHO atau badan PBB lainnya," katanya. 

Sementara itu, Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood menyampaikan saat ini negaranya sedang berusaha mencoba menyalurkan bahan bakar ke rumah sakit-rumah sakit di Gaza. Dirinya menekankan bahwa fasilitas-fasilitas sipil dan kemanusiaan harus dihormati dan dilindungi oleh hukum internasional. 

Wood mengatakan bahwa Hamas telah menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia. 

"Taktik pengecut ini tidak mengurangi tanggung jawab Israel untuk membedakan antara warga sipil dan militan dalam perang melawan Hamas," katanya. 

Wood menekankan risiko bahaya bagi warga sipil di lokasi-lokasi yang digunakan Hamas untuk tujuan militer harus dipertimbangkan dalam merencanakan sebuah operasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper