Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Terkini RS Indonesia di Gaza, Kekurangan Obat-obatan

Rumah Sakit Indonesia di Gaza diserang Israel. Obat mulai menipis dan banyak pasien terkena infeksi
Gambar satelit menunjukkan pemandangan lebih dekat perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, 7 November 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Gambar satelit menunjukkan pemandangan lebih dekat perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, 7 November 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA — Israel mengirimkan 11 serangan rudal ke sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina pada Kamis (9/11/2023). Hal ini membuat kondisi di rumah sakit yang tersisa makin memburuk.

Mengutip kabar dari relawan di Gaza, Dr. Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium MER-C yang sempat bertugas di Gaza, Palestina, menyebutkan bahwa saat ini kondisi Gaza saat ini sangat buruk dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. 

"Karena Israel sudah tak pakai aturan perang. Nggak cuma rumah sakit Islam, bahkan rumah sakit Kristen dan gereja Kristen juga dihantam oleh mereka," ujarnya.

Sejak serangan Israel ke Gaza, 7 Oktober 2023, saat ini kondisi di rumah sakit pun sudah mulai kekurangan segala macam jenis obat-obatan, dan perangkat pertolongan pertama untuk para korban di Gaza.

"Jadi obat-obatan segala macam itu nggak ada, jarum suntik terpaksa berkali-kali digunakan, ada yang sampai infeksi. Dokter di sana bekerja begitu keras di sana. Tapi di Gaza semua orang bertahan, tidak ada orang yang ketakutan dan cemas, semua bekerja sebaik mungkin," ujarnya dalam Media Briefing, Jumat (10/11/2023).

Alih-alih pergi, para dokter dan perawat serta warga sipil bertahan, dan akan melayani korban sampai ujung kehidupan mereka meski dengan serba keterbatasan. 

"Padahal, rumah sakit itu udah nggak layak lagi. Dari lantai 1-4 penuh warga bukan cuma korban, tapi juga warga berlindung di situ. Jadi seolah-olah kalau rumah sakit ini bisa ngomong, dia bilang "wahai Rakyat Gaza, kami melindungi kalian"," ungkapnya.

Adapun, di Gaza hanya tersisa dua rumah sakit yang masih aktif, yakni RS As-Syifa yang baru-baru ini juga diserang Israel, dan RS Indonesia. Namun, sayangnya belum bisa mendapat bantuan, padahal bantuan dari segala penjuru dunia, termasuk Indonesia sudah datang di depan mata.

"Ketika tidak ada jeda kemanusiaan, akan sangat membahayakan. Saya tidak bisa bayangkan kondisi mereka besok, atau lusa karena bantuan ini tidak bisa masuk," imbuhnya.

Berdasarkan informasi dari PMI, Sarbini mengatakan bahw bantuan dan banyak obat-obatan sudah dikirimkan ke Gaza, namun belum bisa memastikan apakah bantuan tersebut bisa masuk atau tidak.

Selain untuk pengobatan para korban, para wanita yang haid dan melahirkan juga kesulitan mendapatkan pertolongan dan sanitasi karena keterbatasan pasokan.

"Jangankan minum obat hormon untuk menunda haid, obat-obatan untuk luka saja sudah kekurangan, bagaimana mau minum obat hormon. Bayangkan sendiri kondisinya," ujarnya.

Kekhawatiran selanjutnya, dengan kondisi korban yang tak mendapat obat dan kurangnya air serta tempat mandi, cuci, kakus (MCK), adalah menyebarnya penyakit Kolera, yang diharapkan jangan sampai terjadi.

Sebagai informasi, Israel baru saja mengirimkan serangan 11 rudal ke area sekitar Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza Palestina.

Serangan tersebut dilakukan atas adanya tudingan bahwa RS Indonesia menjadi tempat bersembunyi, di dalam terowongan, dan menjadi markas Hamas.

Israel juga sudah meluncurkan serangan besar ke Gaza sejak 7 Oktober 2023. Selama melakukan serangan, pasukan Israel tak hanya menargetkan rumah sakit dan masjid, tapi juga gereja, sekolah, hingga tempat pengungsian.

Dari berbagai serangan yang diluncurkan Israel, setidaknya sudah lebih dari 10.500 warga Palestina meninggal, dan dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper