Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masinton Yakin Putusan MKMK Berdampak Negatif ke Elektabilitas Prabowo-Gibran

Politisi PDIP Masinton Pasaribu meyakini putusan MKMK akan berdampak negatif ke elektabilitas Prabowo-Gibran
Masinton Yakin Putusan MKMK Berdampak Negatif ke Elektabilitas Prabowo-Gibran. Anggota DPR Komisi III Masinton Pasaribu. /rii
Masinton Yakin Putusan MKMK Berdampak Negatif ke Elektabilitas Prabowo-Gibran. Anggota DPR Komisi III Masinton Pasaribu. /rii

Bisnis.com, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu meyakini putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan ada pelanggaran etik dalam penanganan perkara MK no. 90/PUU-XXI/2023 akan berdampak negatif ke elektabilitas pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.

Putusan MK nomor 90 itu memang memuluskan jalan bagi putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming, menjadi cawapres Prabowo. Masinton pun berpendapat masyarakat tidak akan menganggap santai pelanggar etik MK itu.

"Di situ ada intervensi terhadap putusan itu, yang mempengaruhi putusan itu, kemudian ada conflict of interest [konflik kepentingan] di sana," ujar Masinton seperti yang disiarkan kanal YouTube Poltracking TV, Jumat (10/11/2023).

Konflik kepentingan yang dimaksud adalah paman Gibran sekaligus Ketua MK Anwar Usman membiarkan intervensi pihak luar dalam memutuskan perkara nomor 90 itu. Fakta itu tertuang dalam amar putusan MKMK.

Dia mengakui elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran (40,2%) melejit meninggalkan dua pasangan lain yaitu Ganjar Pranowo - Mahfud MD (30,1%) dan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (24,4%) sesuai hasil survei terbaru Poltracking Indonesia.

Meski demikian, Masinton menggarisbawahi bahwa survei itu dilakukan pada 28 Oktober hingga 3 November 2023. Sementara itu, putusan MKMK dibacakan pada 7 November 2023 atau sebelum survei dilaksanakan. Dengan demikian, dia tidak heran elektabilitas Prabowo-Gibran belum terpengaruh secara negatif.

"Ini pasti [putusan MKMK] mempengaruhi persepsi publik lho, 'Oh iya ya, ada barang selundupan ini yang kemudian dilegalkan'. Kan begitu, melalui keputusan ini," katanya.

Oleh sebab itu, kader partai pendukung pasangan Ganjar-Mahfud ini tidak yakin Pilpres 2024 hanya akan berjalan satu putaran. Jika elektabilitas Prabowo-Gibran terpengaruhi secara negatif karena putusan MKMK maka dia yakin akan ada putusan kedua di Pilpres 2024.

"Adapun situasi hari ini, jelas tadi dengan tiga kandidat ini, potensi besarnya dua putaran," jelas Masinton.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade meyakini ada kesempatan pasangan Prabowo-Gibran memang Pilpres 2024 hanya lewat satu putaran. Andre yakin karena belakangan tren survei banyak lembaga cenderung memperlihatkan elektabilitas Prabowo-Gibran yang turun naik.

"Tadi kita melihat [di survei terbaru Poltracking], pemilih Pak Jokowi di 2019 yang memilih Pak Prabowo itu baru 27,2 persen, nyaris 30 persen. Seharusnya ini peluang bagi pasangan Pal Prabowo dan Mas Gibran untuk bisa meningkatkan, kalau tidak bisa 50 persen ya minimal 45 persen. Jadi ada potensi dari 27,2 persen naik ke 45 persen, itu bisa mengunci tren satu putaran," ungkap Andre pada kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper