Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Undang Trump ke Ukraina, Zelensky Minta Lebih Banyak Bantuan untuk Lawan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta AS untuk menyediakan lebih banyak dana guna membantu pasukannya melawan Rusia.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi sambutan di pengadilan di New York setelah didakwa oleh dewan juri Manhattan menyusul penyelidikan atas uang tutup mulut yang dibayarkan kepada bintang porno Stormy Daniels, di Palm Beach, Florida, AS 4 April 2023. REUTERS/Marco Bellornrn
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi sambutan di pengadilan di New York setelah didakwa oleh dewan juri Manhattan menyusul penyelidikan atas uang tutup mulut yang dibayarkan kepada bintang porno Stormy Daniels, di Palm Beach, Florida, AS 4 April 2023. REUTERS/Marco Bellornrn

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Amerika Serikat (AS) untuk menyediakan lebih banyak dana guna membantu pasukannya melawan Rusia.

Zelensky juga mengundang secara resmi mantan Presiden AS Donald Trump untuk berkunjung ke Ukraina, guna melihat sendiri skala konflik.

Dia mengatakan tentara AS pada akhirnya bisa terseret ke dalam konflik Eropa yang lebih besar dengan Rusia, jika Washington tidak meningkatkan dukungannya.

“Jika Rusia akan membunuh kita semua, mereka akan menyerang negara-negara NATO dan Anda akan mengirimkan putra dan putri Anda [untuk berperang],” katanya dilansir Reuters, Senin (6/11/2023).

Presiden AS Joe Biden dari Demokrat telah mendesak Kongres AS untuk meloloskan rancangan undang-undang belanja tambahan sebesar US$106 miliar (Rp1.646 triliun), dengan sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pertahanan Ukraina dan sisanya dibagikan ke Israel, Indo-Pasifik, dan penegakan perbatasan.

 

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS yang dipimpin Partai Republik malah mengajukan rencana pendanaannya sendiri. 

AS meloloskan rancangan undang-undang yang memberikan bantuan sebesar US$14,3 miliar (Rp222 triliun) kepada Israel, namun tidak mencakup peningkatan bantuan apapun untuk Ukraina pada pekan lalu.

Senator AS Chuck Schumer pemimpin mayoritas Senat yang dikuasai Partai Demokrat, mengatakan dia tidak akan membawa rancangan undang-undang tersebut ke DPR dan Biden telah berjanji untuk memvetonya.

Sementara itu, Zelensky mengundang mantan Presiden AS Donald Trump seorang Republikan, untuk mengunjungi Ukraina dan melihat dampak konflik yang diprakarsai Presiden Rusia Vladimir Putin pada Februari 2022 lalu itu.

Trump yang mencalonkan diri kembali sebagai capres pada 2024 dan kandidat utama untuk nominasi presiden dari partainya, sangat kritis terhadap dukungan AS untuk Ukraina dan mengatakan dapat mengakhiri perang dalam waktu 24 jam jika terpilih kembali sebagai Presiden AS.

 

"Jika dia bisa datang ke sini, saya memerlukan 24 menit untuk menjelaskan kepada Presiden Trump bahwa dia tidak bisa mengendalikan perang ini. Dia tidak bisa membawa perdamaian karena adanya Putin," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper