Bisnis.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan bahwa sudah menghimpun dana sebesar Rp25 miliar untuk membantu Gaza, Palestina yang saat ini dilanda perang.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Amirsyah Tambunan mengatakan bahwa dana tersebut pada awalnya terkumpul sebesar Rp23 miliar untuk membangun rumah sakit Indonesia di Hebron, Tepi Barat.
"MUI ini sudah lama menghimpun dana kemanusiaan ya hampir 2 tahun, awalnya kita niatkan membangun rumah sakit Indonesia di hebron, sebanyak 23 miliar, tapi kemudian ada pertimbangan-pertimbangan lain termasuk pertimbangan kemanusiaan yang harus kita segerakan," katanya, saat konferensi pers di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Setelah melakukan pertemuan, MUI sepakat untuk mengalihkan dana pembangunan rumah sakit tersebut untuk bantuan kemanusiaan di Gaza.
"Sementara membangun rumah sakit itu ternyata prosedur yang begitu sangat alot sekali, tentu merupakan pembicaraan tersendiri MUI sudah melakukan rapim pekan lalu, kita sepakat harus mendahulukan aspek maslahat," ujarnya.
Bendaraha Umum MUI Misbahul Ulum mengatakan bahwa hasil dari aksi bela Palestina di Monumen Nasional (Monas) kemarin kurang lebih menghasilkan Rp2 miliar.
Baca Juga
"Alhamdulillah dengan keterbatasan waktu melalui acara kemarin, penghitungan belum selesai. Tapi quick count, penghitungan cepat, insya Allah, kurang lebih Rp2 miliar dan terus berdatangan," ujarnya.
Adapun Rp23 miliar dana yang dikumpulkan tersebut ditambah dengan dana hasil aksi bela Palestina sebesar Rp2 miliar, maka total yang akan disalurkan ke Gaza Palestina adalah Rp25 miliar.
"Secara bulat, ada Rp25 miliar dengan dana rumah sakit yang dihimpun, Insya Allah, akan terus bertambah," ucapnya.
Sementara itu, dia menyampaikan bahwa terkait penyaluran dana tersebut ke Gaza Palestina, MUI akan menyalurkannya melalui saluran resmi pemerintah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
"Terkait penyaluran, kita tidak ingin bermasalah, atau kita tidak ingin salah dalam menyalurkan. Penyalurannya akan melalui saluran resmi pemerintah, mungkin juga Baznas," ujarnya.
