Bisnis.com, JAKARTA – Satu keluarga terdiri dari 9 orang termasuk dua anak kecil, ditemukan tewas tertembak di rumah mereka di Kota Volnovakha, Ukraina Timur yang diduduki Rusia.
Melansir BBC, para pejabat Ukraina mengatakan mereka yakin tentara Rusia membunuh seluruh keluarga Kapkanets pada Jumat (27/10/2023), karena menolak memberikan rumah mereka.
Penyelidik Rusia mengatakan dua tersangka laki-laki telah ditahan dan mengatakan mereka adalah tentara Rusia dari Timur Jauh.
Ukraina dan Rusia telah memulai penyelidikan terpisah atas serangan tersebut.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan tubuh-tubuh yang berlumuran darah dan penuh peluru tergeletak di tempat tidur, beberapa dari mereka masih berpelukan.
Ombudsman Ukraina Dmytro Lubinets mengatakan pada hari Senin (29/10/2023), bahwa "tangan Rusia yang berlumuran darah terlibat" dalam pembunuhan Volnovakha.
Baca Juga
“Menurut informasi awal, para penjajah telah membunuh seluruh keluarga Kapkanets, yang sedang merayakan ulang tahun dan menolak menyerahkan rumah mereka kepada penjajah dari Chechnya,” katanya melalui Telegram.
Kantor kejaksaan Donetsk yang dikuasai Ukraina, mengutip informasi awal, mengatakan para penyerang berseragam tentara menembak mati keluarga tersebut setelah permintaan mereka untuk mengosongkan rumah ditolak.
Dua anak, yang lahir pada tahun 2014 dan 2018, termasuk di antara korban, tambah kantor tersebut.
Komite Investigasi resmi Rusia menggambarkan mereka yang ditangkap sebagai tentara Rusia dari Timur Jauh, yang telah menandatangani kontrak dengan militer Rusia.
“Menurut informasi awal, motif kejahatan tersebut adalah konflik rumah tangga,” kata komite tersebut dalam sebuah pernyataan.
Astra, saluran berita Rusia di Telegram, sebelumnya mengutip tetangga para korban yang menyalahkan militer Rusia atas pembunuhan tersebut.
“Semua tetangga mengatakan bahwa pembunuhnya adalah anggota militer. Kami semua takut,” kata seorang tetangga kepada Astra.
Baza, saluran Telegram Rusia lainnya, mengatakan bahwa anggota rumah tersebut mengalami "konflik dengan pria tak dikenal yang mengenakan seragam militer tanpa lencana".
Volnovakha dikuasai pasukan Rusia hanya beberapa minggu setelah dimulainya invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Sebagian besar kota telah hancur.
Pembunuhan di Volnovakha terjadi ketika pertempuran sengit terus berlanjut di wilayah timur dan selatan Ukraina.
Kyiv melancarkan serangan balasan pada bulan Juni, mencoba membagi pasukan pendudukan Rusia di wilayah selatan Kherson dan Zaporizhzhia menjadi dua, dan mempersulit pasokan mereka.
Sejauh ini, kemajuan serangan balasan Ukraina berjalan lambat dan memakan biaya, karena Rusia punya waktu untuk mempersiapkan garis pertahanan mereka.
Dalam beberapa pekan terakhir, Moskow juga melancarkan serangan di dekat kota utama Avdiivka di wilayah Donetsk, serta Kupyansk di wilayah timur laut Kharkiv.
Militer Ukraina mengatakan semua serangan Moskow "tidak berhasil", dan melaporkan banyak korban di pihak Rusia di sekitar Avdiivka- pintu gerbang ke Ibu Kota regional Donetsk yang dikuasai Rusia.
Klaim pihak-pihak yang bertikai belum diverifikasi secara independen.