Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku menjadi pencetus isu perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi 3 periode. Dia pun membantah tudingan PDI Perjuangan (PDIP) yang menyebut perpanjangan masa jabatan presiden merupakan ide dan permintaan Kepala Negara.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, Jumat (27/10/2023), kabar permintaan 3 periode masa jabatan Presiden mencuat kembali usai Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) mengakui mendapati informasi bahwa 'Pak Lurah' menjadi sosok yang meminta perpanjangan jabatan presiden menjadi 3 periode. Adapun, sosok 'Pak Lurah' selama ini dikenal menjurus kepada Jokowi.
"Saya ingin mengatakan isu itu yang pertama saya. Kalau ada isu penundaan pemilu itu salah saya, Bahlil Lahadalia bukan siapa-siapa," ujar Bahlil saat menghadiri Deklarasi Penerus Negeri di Djakarta Theater, Sabtu (28/10/2023).
Bahlil yang merupakan kader Partai Golkar ini pun menjelaskan awal mula dirinya menyinggung soal masa jabatan 3 periode. Menurutnya, saat itu dirinya hanya menanggapi ihwal sebuah survei pada awal 2021. Sebagian besar dunia usaha, kata dia, menyarankan agar pemilu ditunda.
Kemudian, Bahlil pun membenarkan dirinya sempat memberi opsi masa jabatan diperpanjang menjadi 3 periode apabila hukum konstitusi mengamini.
"Waktu itu saya katakan bahwa itu [3 periode presiden] kan harus ada aturannya, silahkan aspirasi diserahkan kepada parlemen dan hukum, dan memungkinkan enggak? Kalau enggak ya sudah," tuturnya.
Baca Juga
Dia pun membantah tudingan permintaan perpanjangan masa jabatan presiden didorong oleh Jokowi. Bahlil yang kini mengekor untuk pemenangan bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran pun merasa heran dengan isu 3 periode yang kembali digaungkan, terutama oleh PDIP.
"Jadi rasanya kok lucu aja mungkin enggak ada isu lain lagi yang laku kali. Saya katakan kalau mau dipersoalkan itu lagi bahwa isunya sumbernya dari saya," ucap Bahlil.