Bisnis.com, JAKARTA - Unit pertahanan udara Rusia menjatuhkan dua Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) jarak jauh pada 25 Oktober.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa dugaan intersepsi tersebut menandai pertama kalinya militer Rusia menembak jatuh rudal buatan AS.
Namun Kemenhan Rusia tidak merinci di mana target tersebut dicegat, namun memasukkan informasi tersebut dalam laporan harian terkini mengenai perang di Ukraina.
Sementara itu, klaim tersebut belum diverifikasi secara independen saat ini.
Pasukan Ukraina mulai menggunakan ATACMS yang disediakan AS pada 17 Oktober dan berhasil mengerahkan senjata tersebut dalam serangan terhadap lapangan udara Rusia di wilayah pendudukan.
Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Oleksiy Danilov mengatakan pada 24 Oktober bahwa senjata jarak jauh tersebut “melebihi ekspektasi.”
Baca Juga
Kyiv telah berjanji untuk hanya menggunakan ATACMS terhadap sasaran di dalam perbatasan Ukraina sendiri.
Sementara itu, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan pada 26 Oktober bahwa Rusia telah kehilangan 297.120 tentara di Ukraina sejak awal invasi besar-besaran pada 24 Februari tahun lalu.
Jumlah ini termasuk 810 korban yang diderita pasukan Rusia dalam satu hari terakhir.
Menurut laporan tersebut, Rusia juga telah kehilangan 5.141 tank, 9.715 kendaraan tempur lapis baja, 9.507 kendaraan dan tangki bahan bakar, 7.155 sistem artileri, 834 sistem peluncuran roket ganda, 556 sistem pertahanan udara, 320 pesawat terbang, 324 helikopter, 5.389 drone, dan 20 kapal.