Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda meyakini Pilpres 2024 akan berlangsung lewat dua putaran, karena belum ada pasangan capres-cawapres yang mempunyai elektabilitas lebih dari 50 persen.
Huda menjelaskan dari tiga pasangan capres-cawapres yang mendaftarkan menjadi peserta Pilpres 2024, elektabilitas mereka masih di bawah 40 persen semua berdasarkan hasil berbagai lembaga survei.
"Itu artinya persaingan masih ketat, dan distribusi suara juga pasti tidak memenuhi 51 persen jumlah provinsi kita," ujar Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023).
Dia juga meyakini, pasangan capres-cawapres yang didukung PKB yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan ikut dua putaran itu. AMIN, lanjutnya, tidak akan kalah di putaran pertama.
"Saya pastikan pasangan AMIN akan maju dalam putaran kedua," ungkapnya.
Dia mengakui ada beberapa pihak yang memang ingin Pilpres 2024 berjalan satu putaran saja, dengan berbagai pertimbangannya. Meski demikian, dia tidak ingin ada yang membangun narasi bahwa pilpres satu putaran yang paling terbaik.
Baca Juga
"Jadi sekali lagi berbasis hasil survei selama konstan 1 tahun setengah, pergerakan elektabilitas 3 kandidat ini belum ada yanv melampaui angka aman psikologis aman 51 persen," lanjutnya.
Apalagi, lanjutnya, hari pencoblosan tinggal sekitar 3 bulan lagi. Oleh sebab itu, dia meyakini tidak ada perubahan drastis.
"Karena itu saling menjaga, saling mengontrol menjadi sangat penting termasuk pemerintah dan penyelenggara KPU, penyelenggara pemilu, harus sudah menyiapkan potensi kita untuk dua putaran," jelas Huda.