Bisnis.com, JAKARTA – Tiga pasangan bakal capres-cawapres telah menyerahkan visi-misi yang akan mereka tawarkan ke para calon pemilihnya.
Tiga pasangan yang mendaftar yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Salah satu isu yang kerap dipertanyakan kepada tiga pasangan ini adalah keberlanjutan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
IKN merupakan proyek besar pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menariknya, seperti ada perbedaan komitmen dari ketiga (atau lebih tepatnya satu dari dua) pasangan calon soal pembangunan IKN.
Pasangan Ganjar-Mahfud sendiri menyertakan komitmen melanjutkan proyek IKN dalam misinya yang ketiga, Mempercepat Pembangunan Ekonomi Berdikari Berbasis Pengetahuan dan Nilai Tambah.
Dalam salah poinnya, pasangan Ganjar-Mahfud menyatakan akan lakukan percepatan penyelesaian IKN. “Komitmen melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara secara bertahap hingga IKN menjadi titik keseimbangan baru keadilan pembangunan sekaligus simbol Indonesia yang futuristik,” tulis mereka.
Senada, pasangan Prabowo-Gibran juga menyatakan akan melanjutkan proyek IKN. Sedikit berbeda, jika Ganjar-Mahfud menyatakan akan melakukan percepatan maka Prabowo-Gibran akan melanjutkan secara berkelanjutan.
Baca Juga
Komitmen itu tertuang dalam program kerja Asta Cita 6 Prabowo-Gibran, Membangun dari Desa dan dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan. Menurut mereka, penting pemerataan ekonomi yang tidak hanya di Jawa.
“Pembangunan Indonesia harus lebih merata melalui penciptaan pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa, salah satunya adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” tulis penjelasan program prioritas nomor 14 dari Prabowo-Gibran.
Berbeda, pasangan Anies-Imin (AMIN) sama sekali tidak menyebutkan IKN dalam dokumen visi-misi mereka. Meski demikian, mereka menyebutkan Jabodetabek.
Pasangan AMIN ingin Jabodetabek menjadi pusat ekonomi dan bisnis yang berkelanjutan sekaligus berskala global. Tujuan itu ingin mereka wujudkan dengan menyelesaikan berbagai masalah di Jabodetabek.
“[Jabodetabek] ditunjang dengan kemudahan berinvestasi, kelancaran mobilitas orang dan barang, kesiapan menghadapi banjir dan penurunan muka air tanah, serta pemenuhan infrastruktur dasar bagi warga, termasuk jaringan telekomunikasi dan informasi digital,” tulis mereka.
AMIN juga menulis target ekonomi khusus di daerah Kalimantan yang merupakan lokasi proyek IKN pemerintah Jokowi. Namun, AMIN tidak sedikit pun menyebut IKN.
Dalam sesi Kalimantan, AMIN ingin menjadikannya contoh dunia dalam penerapan ekonomi hijau. Salah satunya, dengan menjadikan Kalimantan lumbung energi terbarukan.
Sebagai informasi, Jokowi dalam kunjungannya ke berbagai negara selalu menawarkan IKN sebagai tempat investasi. Pemerintahan bersama DPR memang sudah menerbitkan berbagai regulasi yang mempermudah investor menanamkan modal di IKN.
Terbaru, Jokowi mengungkapkan sudah ada 21 investor baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang berkomitmen investasi di IKN.
Dalam laporannya saat menghadiri agenda Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat China (RRC) yang digelar di World Hotel, Beijing, Senin (16/10/2023), Jokowi mencatat komitmen nilai investasi dari 21 investor di IKN tersebut mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp31,46 triliun (Asumsi kurs Rp15.730).
"Sampai awal November ini sudah ada 21 investor dari dalam dan luar negeri yang sudah dan akan segera melakukan groundbreaking di IKN dengan total nilai US$2 miliar," kata Jokowi dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (19/10/2023).