Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Politikus Israel Sebut Senjata Hamas Palestina Berasal dari Rusia

Salah satu politikus kondang Israel, Ze'ev Elkin, mengatakan bahwa senjata Hamas berasal dari Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS

Bisnis.com, SOLO - Anggota Partai Persatuan Nasional Israel, Ze'ev Elkin, menyatakan bahwa menurutnya beberapa senjata yang digunakan Hamas pada pembantaian 7 Oktober berasal dari Rusia.

Hal tersebut disampaikan Ze'ev Elkin dalam sebuah wawancara pada hari Rabu dengan 103FM.

Elkin juga tak menampik kecurigaannya bahwa ada Rusia di balik serangan Hamas Palestina kepada Israel awal bulan Oktober lalu.

Hal tersebut lantaran Hamas tentu tak bisa berdiri dan melakukan penyerangan sendiri tanpa adanya bantuan dari luar.

“Saya tidak yakin apakah mereka tahu persis bagaimana hal itu bisa terjadi, baik disengaja atau tidak, atau melalui segala macam perantara,” katanya setelah ditanya apakah Israel mempunyai informasi tentang keterlibatan Rusia dalam serangan mematikan yang dilakukan Hamas.

Dilansir dari The Jerusalem Post, politikus kondang Israel tersebut juga mengatakan bahwa beberapa anggota Hamas dilatih di Suriah dan Lebanon oleh Hizbullah.

Hizbullah sendiri merupakan kelompok syiah milik Iran. Mengingat hubungan baik antara Iran dengan Moscow, ada kemungkinan dari sinilah senjata itu diperoleh.

"Tetapi yang kami tahu adalah para teroris Hamas ini dilatih di Suriah dan Lebanon oleh Hizbullah dan Iran. Dan jelas bahwa ada kerja sama yang sangat erat antara Rusia dan Iran di Suriah," ia menambahkan.

Tidak berhenti sampai di situ, Ze'ev Elkin memudian menyinggung manuver Rusia yang bertemu dengan pemimpin Hamas. Menurutnya, langkah tersebut dinilai keliru.

“Sayangnya, dalam menanggapi peristiwa ini, Rusia berada di tempat yang salah. Saya pikir keputusan Rusia mengirim wakil menteri luar negeri untuk bertemu dengan para pemimpin Hamas harus dikutuk sepenuhnya,” tegas Elkin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper