Bisnis.com, SOLO - Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, memberi peringatan kepada Israel dengan membawa-bawa kelompok Hizbullah.
Hossein Amirabdollahian mengatakan bahwa kelompok Hizbullah sudah siap perang jika mereka dibutuhkan untuk membela Palestina dan Gaza.
Oleh sebab itu, jika tak ingin perang besar terjadi, Iran meminta Israel agar menghentikan serangannya terhadap Gaza sesegera mungkin.
Bukan hanya dalam forum PBB, Iran kembali mengulangi "ancamannya" tersebut dalam sebuah Tweet.
Mereka memeringatkan bahwa jika “kejahatan perang & genosida” Israel tidak segera dihentikan, hal ini dapat menimbulkan “konsekuensi yang luas” dan situasi dapat “menjadi tidak terkendali.”
Israel cukup takut dengan Hizbullah
Hizbullah merupakan partai politik dan kelompok militan Muslim Syiah yang berbasis di Lebanon.
Baca Juga
Iran terpaksa menggunakan Hizbullah dalam pernyataannya untuk menarik perhatian Israel dan agar bangsa tersebut mempertimbangkan manuver mereka kembali.
Sebab hingga saat ini Israel masih menganggap Hizbullah sebagai ancaman langsung yang paling serius.
Tidak diketahui pasti apa kekuatan yang dimiliki Hizbullah hingga membuat Israel takut. Akan tetapi, kelompok tersebut dilaporkan memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal, termasuk rudal berpemandu presisi yang dapat menyerang wilayah mana pun di Israel.
Kelompok tersebut juga memiliki ribuan pejuang tangguh yang berpartisipasi dalam konflik Suriah selama 12 tahun. Hizbullah dilaporkan juga memiliki berbagai jenis drone militer.
Saat ini menurut Times of Israel, pejuang Hizbullah telah bersiaga penuh di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel menyusul serangan yang dilakukan kelompok teror Palestina Hamas.
Pada hari Jumat, Hizbullah mengatakan para pejuangnya menembakkan beberapa roket ke empat posisi Israel di sepanjang perbatasan.
Pada Sabtu sore, Hizbullah menembakkan rentetan roket dan peluru ke posisi Israel di kawasan Gunung Dov yang disengketakan, yang oleh Lebanon disebut sebagai Peternakan Sheba. Pasukan Israel membalas tembakan ke daerah terdekat di Lebanon selatan.
Manuver ini cukup membuat Israel merasa terteror dengan apa yang dilakukan oleh kelompok Hizbullah tersebut.