Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Israel untuk Rusia Alexander Ben Zvi membantah bahwa negaranya menggunakan bom fosfor dan munisi tandan untuk menyerang Jalur Gaza.
Dia menanggapi tuduhan dari Kementerian Luar Negeri Palestina yang menyatakan Israel menggunakan bom fosfor dan munisi tandan di Jalur Gaza.
"Itu harus dibantah. Itu tidak benar. Saat ini, Anda tahu, semua orang menggunakan media sosial, dan setiap orang punya ponsel. Itu hanya omong kosong," katanya, dilansir TASS, Kamis (12/10/2023).
Kementerian Luar Negeri Palestina sebelumnya menyatakan bahwa Israel telah menggunakan bom fosfor dan munisi tandan di Jalur Gaza dan mencap tindakan Israel terhadap warga Palestina di wilayah tersebut sebagai genosida.
Menteri Kehakiman Palestina Muhammad Shalalda mengatakan negaranya telah meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk meninjau kembali isu Israel yang menggunakan senjata terlarang dalam pemboman di Jalur Gaza.
“Israel menggunakan senjata yang dilarang secara internasional untuk menembaki warga sipil di Jalur Gaza. Penggunaan fosfor putih dan senjata terlarang lainnya oleh Israel memerlukan intervensi ICC,” pejabat itu menekankan.
Baca Juga
Shalalda memperingatkan bahwa situasi di Jalur Gaza mengancam keamanan nasional negara Arab dan menuntut sikap dari Liga Negara-negara Arab.
Seperti diketahui, ketegangan kembali berkobar di Timur Tengah ketika militan Hamas melancarkan serangan terhadap Wilayah Israel dari Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Hamas menggambarkan operasinya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem.
Israel telah menyatakan kesiapan perang dan mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza, rumah bagi 2,3 juta warga Palestina.
Menurut data resmi terbaru, hingga 1.000 warga Palestina telah terbunuh sejak kembali terjadinya kekerasan, sementara lebih dari 5.000 orang menderita luka-luka. Lalu di Israel, setidaknya 1.200 orang tewas dan lebih dari 3.000 orang terluka.