Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Turki Tayyip Erdogan, Selasa (10/10/2023), mengkritik aksi Amerika Serikat (AS) mengirim kapal induk USS Gerald R. Ford ke dekat Israel.
Erdogan khawatir dengan pengiriman senjata canggih tersebut akan memicu pembantaian di Gaza.
Menyusul serangan mendadak yang dilakukan militan Hamas terhadap Israel pada hari Sabtu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada hari Minggu bahwa AS akan memindahkan kelompok penyerang kapal induk, termasuk USS Gerald R. Ford, lebih dekat ke Israel.
"Apa yang akan dilakukan kapal induk AS di dekat Israel, mengapa mereka datang? Apa yang akan dilakukan kapal-kapal dan pesawat-pesawat yang berada di dalamnya? Mereka akan menyerang Gaza dan sekitarnya, dan mengambil langkah-langkah untuk melakukan pembantaian serius di sana," kata Erdogan dalam pernyataan bersama konferensi pers dengan Kanselir Austria Karl Nehammer di Ankara.
Diketahui kapal induk Gerald R. Ford merupakan milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang digunakan untuk membawa sejumlah pesawat tempur.
Kapal ini dapat mengangkut dua skuadron F-35C Joint Strike Fighters, dua skuadron F/A-18E Super Hornet, lima jet penyerang elektronik EA-18G Growler, empat pesawat peringatan dini E-2D Hawkeye, dan dua pesawat C-2 Greyhound carrier onboard delivery (COD).
Baca Juga
Selain itu, delapan helicopter MH-60S Seahawk, serta drone pengintai MQ-25 Stingray. Untuk lepas landas, pesawat sayap tetap menggunakan teknologi EMALS (Electromagnetic Aircraft Launch System).
Erdogan sebelumnya mengatakan bahwa Turki siap menjadi penengah antara pasukan Israel dan Palestina untuk memastikan ketenangan.
Konflik ini terjadi ketika Turki, yang pada masa lalu mendukung Palestina, menjadi tuan rumah bagi anggota Hamas, dan mendukung solusi dua negara terhadap konflik tersebut, berupaya memperbaiki hubungan dengan Israel setelah bertahun-tahun bermusuhan.