Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat Gaza dan sumber keamanan Mesir menyebut Kairo berupaya mencegah eksodus massal dari Jalur Gaza ke Semenanjung Sinai.
Serangan Israel di Gaza telah menimbulkan kekhawatiran di Mesir, yang mendesak Israel untuk memberikan jalan yang aman bagi warga sipil dari daerah kantong tersebut daripada mendorong mereka untuk melarikan diri ke barat daya menuju Sinai.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan pada hari Selasa bahwa eskalasi di Gaza “sangat berbahaya” dan bahwa Mesir sedang mengupayakan solusi negosiasi terhadap kekerasan tersebut dengan mitra regional dan internasional.
Mesir tidak akan membiarkan masalah ini diselesaikan dengan mengorbankan pihak lain, kata Sisi dalam komentarnya yang dilaporkan oleh kantor berita negara MENA, sebuah referensi yang jelas mengenai risiko bahwa warga Palestina dapat didorong ke Sinai.
Militer Mesir telah mengambil posisi baru di dekat perbatasan dan menjalankan patroli untuk memantau daerah tersebut, kata Ahmed Salem dari Yayasan Hak Asasi Manusia Sinai.
Rafah adalah satu-satunya titik penyeberangan ke Sinai bagi 2,3 juta penduduk Gaza. Jalur Gaza yang padat penduduknya dikelilingi oleh laut dan dikelilingi oleh Israel, yang telah mengumumkan pengepungan total terhadap Gaza dan kemungkinan akan melancarkan serangan darat.
Baca Juga
Jalur masuk dan keluar orang dan barang dari Gaza dikontrol secara ketat di bawah blokade yang diberlakukan oleh Mesir dan Israel sejak tahun 2007.
Sebelumnya pada hari Selasa, militer Israel merevisi rekomendasi salah satu juru bicaranya agar warga Palestina yang melarikan diri dari serangan udara di Gaza menuju ke Mesir.
Israel telah menggempur Gaza dengan serangan paling sengit dalam 75 tahun sejarah konfliknya dengan Palestina sejak Hamas melancarkan serangan mematikan ke Israel pada hari Sabtu.