Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin Mayoritas Senat Amerika Serikat Chuck Schumer mengungkapkan kekecewaannya terhadap reaksi China atas eskalasi konflik Israel-Palestina.
Hal tersebut diungkapkan saat Schumer bertemu dengan diplomat tinggi China Wang Yi di Beijing pada Senin, (9/10/2023).
"Sejujurnya, saya sangat kecewa dengan pernyataan kementerian luar negeri yang tidak menunjukkan simpati atau dukungan kepada Israel di masa-masa sulit dan penuh masalah ini," ujar Schumer seperti dikutip Bloomberg.
Schumer mendesak pemerintah dan rakyat China untuk berdiri bersama rakyat Israel dan mengutuk serangan Hamas.
Wang Yi mengatakan kepada delegasi bipartisan anggota parlemen AS, yang dipimpin oleh Schumer dan Senator Mike Crapo dari Partai Republik, bahwa ia berharap kunjungan mereka akan membuat hubungan kembali ke jalur yang benar.
Politisi Amerika tersebut berada di China ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan negaranya dalam keadaan perang, setelah militan Hamas menembakkan lebih dari 3.000 rudal dan menyusup ke wilayah selatan Israel pada hari Sabtu dini hari.
Baca Juga
Jumlah korban tewas akibat serangan Hamas dan serangan udara Israel di Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 1.100 orang.
Kementerian Luar Negeri China menyerukan gencatan senjata segera dan menegaskan kembali dukungannya untuk kemerdekaan penuh Palestina pada hari Minggu. Kementerian juga mendesak pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan segera mengakhiri konflik untuk melindungi warga sipil.
"Jalan keluar mendasar dari konflik ini terletak pada penerapan solusi dua negara dan pendirian Negara Palestina yang merdeka," ungkap Kementerian.
Pernyataan tersebut tidak menyebut nama Hamas, dan menggambarkan peristiwa akhir pekan lalu sebagai eskalasi ketegangan dan kekerasan antara Palestina dan Israel.
Delegasi AS sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan mengangkat berbagai isu termasuk hak asasi manusia dan iklim investasi untuk perusahaan-perusahaan AS dengan para pejabat China selama perjalanan mereka.
Para senator juga mengatakan bahwa mereka berharap dapat bertemu dengan Presiden china Xi Jinping.
Sebelum tiba di Beijing, para senator bertemu dengan para pemimpin bisnis AS di Shanghai, di mana mereka mendiskusikan masalah persaingan yang adil bagi beberapa perusahaan Amerika yang beroperasi di China.
Presiden Joe Biden telah mengirim sejumlah pejabat tingkat kabinet ke Beijing sejak Juni dalam upaya untuk menstabilkan hubungan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini. Kunjungan diplomasi tersebut telah meningkatkan ekspektasi akan pertemuan antara Xi dan Biden pada pertemuan di AS bulan depan.