Bisnis.com, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) terus mendorong Erick Thohir menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Hal itu didasarkan pada hasil survei Poltracking Indonesia yakni Erick Thohir menjadi cawapres dengan elektabilitas tertinggi.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengaku gembira dengan hasil survei terbaru Poltracking. Selain menunjukkan Erick Thohir menjadi kandidat cawapres dengan elektabilitas tertinggi, calon presiden usungan PAN yaitu Prabowo Subianto juga mendapat suara terbanyak.
Meski demikian, selisih elektabilitas Prabowo (38,9 persen) yang berada di urutan pertama dengan Ganjar Pranowo (37 persen) yang berada di peringkat kedua tidak beda jauh. Oleh sebab itu, menurut Viva, sosok cawapres sangat menentukan hasil Pilpres 2024.
"Di dalam posisi calon wakil presiden di beberapa survei terakhir telah menunjukkan Mas Erick Thohir adalah sosok yang paling tertinggi nilai elektabilitasnya dibanding calon-calon yang lain," jelas Viva kepada Bisnis, Minggu (8/10/2023).
Dengan demikian, PAN ingin Erick Thohir menjadi cawapres Prabowo. Viva berpendapat, faktor elektabilitas harus dijadikan patokan utama dalam penentuan cawapres.
"Oleh karena itu dari sisi pertimbangan untuk kemenangan pilpres, sebaiknya calon wakil presiden adalah sosok figur yang memiliki nilai elektabilitas yang bagus, yang bisa memberikan kontribusi kepada pasangannya," katanya.
Baca Juga
Viva meyakini, perpolitikan Indonesia sudah modern dan rasional sehingga ukuran dalam menentukan kebijakan termasuk soal cawapres harus memerhatikan hasil survei kuantitatif. Meski demikian, PAN akan tidak bisa memaksakan kehendak sendiri sehingga harus mencapai kesepakatan bersama dengan partai politik pendukung pencapresan Prabowo lainnya.
"Semuanya tentu dikembalikan kepada Pak Prabowo dan seluruh anggota Koalisi Indonesia Maju. Nanti [sosok cawapres] akan diputuskan dalam waktu yang baik, yang tepat, secara musyawarah, mufakat, kolektif-kolegial," tutupnya.
PAN bersama Gerindra, Golkar, Demokrat, PBB, Garuda, dan Gelora sudah mendeklarasikan dukung pencapresan Prabowo di Pilpres 2024. Meski demikian, hingga kini mereka belum menentukan siapa cawapres pendamping Prabowo.
Sebagai informasi, hasil survei terbaru Poltracking yang dilakukan pada 3 - 9 September 2023 menunjukkan bahwa Erick Thohir menjadi cawapres dengan elektabilitas tertinggi.
Dalam simulasi 10 nama kandidat cawapres, Erick berada di peringkat pertama dengan 19 persen suara. Menparekraf Sandiaga Uno mengikuti dengan 15,7 persen suara. Lalu, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 12,4 persen suara.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berada di peringkat keempat dengan 10,2 persen suara. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di peringkat kelima dengan 8,1 persen suara. Menko Polhukam Mahfud MD ada di peringkat keenam dengan 8 persen suara. Sedangkan empat nama lainnya hanya peroleh 4 persen suara atau kurang.
Sementara itu, khusus para pemilih Prabowo cenderung memilih Erick Thohir (25,2 persen) untuk jadi cawapres di Pilpres 2024. Diikuti Ridwan Kamil (11,1 persen) dan Sandiaga Uno (10,6 persen).