Bisnis.com, JAKARTA – Survei terbaru dari Poltracking Indonesia menunjukkan basis pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) cenderung lebih mendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Padahal, PKB mengusung bakal calon presiden Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Data survei Poltracking ini menunjukkan pilihan calon presiden responden berdasarkan pilihan partai politiknya. Terlihat, basis pemilih PKB lebih banyak yang dukung Prabowo yaitu sebanyak 37 persen.
Sementara yang mendukung Ganjar tak beda jauh dengan 35,2 persen suara. Sedangkan yang memilih Anies hanya 25,9 persen suara.
Padahal, pada September lalu, PKB bersama NasDem dan PKS sudah mendeklarasikan pasangan Anies-Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakil presiden usungan di Pilpres 2024.
Berbeda dengan PKB, mayoritas basis pemilih NasDem (64,2 persen) dan PKS (59,7 persen) sejalan dengan pilihan partai dengan memilih Anies.
Sementara itu, basis pemilihan PDI Perjuangan (84,8 persen) dan PPP (42,1 persen) cenderung memilih Ganjar. Hal ini sejalan dengan pilihan PDIP dan PPP yang juga dukung pencapres Ganjar di Pilpres 2024.
Baca Juga
Sedangkan basis pemilih Gerindra (88,1 persen), Golkar (58,1 persen), Demokrat (45 persen), dan PAN (56 persen) cenderung memilih Prabowo. Mereka juga sejalan dengan pilihan keempat partai itu, yang juga mengusung pencapresan Prabowo di Pilpres 2024.
Artinya, anomali hanya terjadi di PKB. Basis pemilih PKB tidak sejalan dengan pilihan partainya soal calon presiden dukungan jelang Pilpres 2024.
“Ini survei per-3 September setelah deklarasi [Anies-Cak Imin]. PKB sepertinya sebagian pemilihnya itu masih ke Prabowo sedikit lebih tinggi, sebagian ke Ganjar. Jadi memang belum move on dalam potret survei kami, meskipun ketua umumnya [Cak Imin] dideklarasikan berpasangan dengan Anies,” jelas Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi ketika memaparkan hasil survei secara daring, dikutip Minggu (8/10/2023).
Survei Poltracking ini diselenggarakan pada 3 – 9 September 2023 dengan jumlah 1220 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Wawancara responden secara tatap muka dan dipilih menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.