Bisnis.com, JAKARTA -- Menjelang pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sejumlah lembaga survei mempublikasikan hasil polling mereka.
Secara komposisi, tidak ada perubahan yang signifikan. Nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto tetap menemapati tiga besar pemilik elektabilitas paling tinggi. Ganjar menang di simulasi 3 nama. Namun kalah jika harus head to head dengan Prabowo.
Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia periode 25 Agustus-3 September 2023, Ganjar Pranowo menduduki peringkat pertama dengan dukungan 32,6 persen. Angka ini merujuk pada simulasi 34 nama semi terbuka apabila terjadi pemilihan presiden sekarang.
Sementara Prabowo Subianto, pada kategori tersebut posisinya berada di peringkat 2 dengan jumlah dukungan dari responden sebanyak 29,5 persen. Sedangkan Anies Baswedan menduduki peringkat 3 dengan jumlah dukungan dari responden sebanyak 18,7 persen.
Kemudian dalam simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo masih berada diperingkat pertama dengan jumlah dukungan sebanyak 34,2 persen, kemudian diikuti Prabowo Subianto sebesar 30,3 persen, dan Anies Baswedan 19,7 persen.
Kemudian berdasarkan data lembaga survei Indonesia periode 18-20 September 2023, nama Ganjar Pranowo menduduki peringkat pertama dengan jumlah responden sebanyak 25,5 persen, dibandingkan dengan Prabowo Subianto sebesar 23,3 persen, dan Anies Baswedan sebesar 13,2 persen.
Baca Juga
Selanjutnya berdasarkan simulasi tertutup 10 nama, Ganjar Pranowo masih diperingkat pertama dengan jumlah responden sebanyak 26,8 persen, dibandingkan dengan Prabowo Subianto yang diperingkat dua dengan dukungan 26,7 persen, dan Anies Baswedan di peringkat ketiga dengan dukungan 16,9 persen.
Selanjutnya berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) periode 31 Juli-11 Agustus 2023 menunjukan Ganjar Pranowo menduduki peringkat pertama dengan dukungan responden sebanyak 22,7 persen, Prabowo Subianto berada di peringkat kedua dengan dukungan sebanyak 20,8 persen, dan Anies Baswedan di peringkat ketiga sebanyak 12 persen. Survei ini megacu pada kategori top of mind, apabila pemilihan dilakukan sekarang.
Adapun dalam simulasi tertutup 3 nama, dalam simulasi ini Ganjar mendapat dukungan 35,9 persen, secara statistik seimbang dengan Prabowo 33,6 persen (selisih suara kurang dari 2x moe). Anies di posisi ketiga dengan dukungan 20,4 persen. Sementara yang belum tahu 10,1 persen.
Head to Head Ganjar vs Prabowo
Survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto unggul cukup jauh dari Ganjar Pranowo. Survei itu merupakan simulasi head to head atau satu lawan satu pemilihan presiden.
Dalam simulasi itu, responden ditanya siapa yang akan dipilih apabila pemilihan presiden diikuti oleh Prabowo dan Ganjar.
Hasilnya, Prabowo mendapat 45,7 persen suara sementara Ganjar 34,4 persen suara. Artinya Prabowo unggul hingga 11,3 persen dari Ganjar.
Menurut Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, selisih 11,3 persen ini merupakan cukup signifikan dibanding survei LSI Agustus lalu, yang mana Prabowo ungguli Ganjar hanya di kisaran 5 persen.
Dia menerangkan, ada pola perpindahan dari tiga nama kandidat menjadi dua kandidat capres, terutama apabila memasuki putaran dua.
“Kalau yang bertarung Prabowo Subianto vs Ganjar Pranowo yaitu lebih banyak basis Ganjar pindah ke Prabowo 51,5 persen sementara yang pindah ke Anies 14,2 persen. Belum menentukan pilihan 34,4 persen,” jelas Djayadi dalam keterangannya, Jumat (6/10/2023).
Sementara itu, dalam head to head antara Prabowo melawan Anies Baswedan semakin tampak selisihnya. Prabowo mendapat 50,2 persen suara sementara Anies hanya 26 persen. Prabowo unggul 24,2 persen dari Anies.
Sedangkan jika head to head Ganjar melawan Anies maka si mantan gubernur Jawa Tengah mendapatkan 47,6 persen suara sementara si mantan gubernur DKI Jakarta memperoleh 33,1 persen suara. Ganjar unggul 14,4 persen dari Anies.
Lebih lanjut, dalam simulasi tiga nama tertutup, Prabowo yang ada di peringkat teratas (34 persen), diikuti Ganjar (30,4 persen), dan Anies (22 persen). Sementara, ada 13,6 persen responden yang tidak tahu atau tak jawab.
Survei LSI ini diselenggarakan pada 18–20 September 2023 dengan jumlah 1206 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Wawancara responden lewat telepon dan dipilih menggunakan teknik random digit dialing, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.