Bisnis.com, JAKARTA – Hasil survei terbaru Poltracking Indonesia menunjukkan bahwa publik cenderung menginginkan duet Prabowo Subianto-Erick Thohir, Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno, dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024.
Kecenderungan ini merupakan jawaban dari pertanyaan kepada responden yakni siapa calon presiden yang dipilih apabila pencoblosan dilakukan sekarang.
Hasilnya adalah Prabowo menjadi yang pertama dengan 38,9 persen suara dalam simulasi tiga nama tertutup.
Kemudian, Ganjar menyusul dengan 37 persen suara, sedangkan Anies tertinggal cukup jauh dengan 19,9 persen suara. Sementara 4,2 persen sisanya tidak menjawab atau tidak tahu.
Lalu, berdasarkan pilihan calon presiden itu, responden ditanya siapa calon wakil presiden yang dipilih apabila pencoblosan dilakukan sekarang.
Hasilnya, berdasarkan simulasi 10 nama tertutup, pemilih Prabowo cenderung memilih Erick Thohir (25,2 persen), diikuti Ridwan Kamil (11,1 persen), dan Sandiaga Uno (10,6 persen). Sisanya 7 nama lainnya hanya raih 9,5 persen suara ke bawah.
Baca Juga
Sementara itu, pemilih Ganjar cenderung memilih Sandiaga (24,9 persen), diikuti oleh Erick Thohir (20,5 persen), dan Ridwan Kamil (14,4 persen). Sisa 7 nama lainnya hanya raih 9,1 persen suara ke bawah.
Pemilih Anies cenderung memilih AHY (30,7 persen), diikuti Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (17,7 persen), dan Ridwan Kamil (11,7 persen). Sisa 7 nama lainnya raih 10,4 persen ke bawah.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha menjelaskan selisih elektabilitas antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, setelah dipasangkan dengan masing-masing pasangannya, adalah tipis yaitu antara 2-3 persen.
"Dengan masuknya cawapres pun, naik turunnya 2-3 persen juga. Ini menjadikan cawapres menjadi sangat penting, kubu Prabowo dan Ganjar masih saling mengintip strategi kompetitornya," ujar Hanta ketika meparkan hasil temuan secara daring, dikutip Minggu (8/10/2023).
Survei Poltracking ini diselenggarakan pada 3–9 September 2023 dengan jumlah 1220 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Wawancara responden secara tatap muka dan dipilih menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.