Bisnis.com, JAKARTA - Survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto unggul cukup jauh dari Ganjar Pranowo. Survei itu merupakan simulasi head to head atau satu lawan satu pemilihan presiden.
Dalam simulasi itu, responden ditanya siapa yang akan dipilih apabila pemilihan presiden diikuti oleh Prabowo dan Ganjar.
Hasilnya, Prabowo mendapat 45,7 persen suara sementara Ganjar 34,4 persen suara. Artinya Prabowo unggul hingga 11,3 persen dari Ganjar.
Menurut Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, selisih 11,3 persen ini merupakan cukup signifikan dibanding survei LSI Agustus lalu, yang mana Prabowo ungguli Ganjar hanya di kisaran 5 persen.
Dia menerangkan, ada pola perpindahan dari tiga nama kandidat menjadi dua kandidat capres, terutama apabila memasuki putaran dua.
“Kalau yang bertarung Prabowo Subianto vs Ganjar Pranowo yaitu lebih banyak basis Ganjar pindah ke Prabowo 51,5 persen sementara yang pindah ke Anies 14,2 persen. Belum menentukan pilihan 34,4 persen,” jelas Djayadi dalam keterangannya, Jumat (6/10/2023).
Baca Juga
Sementara itu, dalam head to head antara Prabowo melawan Anies Baswedan semakin tampak selisihnya. Prabowo mendapat 50,2 persen suara sementara Anies hanya 26 persen. Prabowo unggul 24,2 persen dari Anies.
Sedangkan jika head to head Ganjar melawan Anies maka si mantan gubernur Jawa Tengah mendapatkan 47,6 persen suara sementara si mantan gubernur DKI Jakarta memperoleh 33,1 persen suara. Ganjar unggul 14,4 persen dari Anies.
Lebih lanjut, dalam simulasi tiga nama tertutup, Prabowo yang ada di peringkat teratas (34 persen), diikuti Ganjar (30,4 persen), dan Anies (22 persen). Sementara, ada 13,6 persen responden yang tidak tahu atau tak jawab.
Survei LSI ini diselenggarakan pada 18–20 September 2023 dengan jumlah 1206 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Wawancara responden lewat telepon dan dipilih menggunakan teknik random digit dialing, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.