Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan proyek besar seperti pembangunan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) menghadapi permasalahan.
Menurutnya, proyek yang sudah dirancang sedemikian rupa itu, tetapi akhirnya bermasalah karena kasus korupsi BTS 4G di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang menjerat mantan Menkominfo Johnny Plate. Dia menjadi terdakwa dan dalam proses di pengadilan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV dan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV 2023 Lemnahas RI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
“Ada masalah di BTS kita sudah mikir area pinggir, jauh, terselesaikan BTS-nya bermasalah. Artinya [targetnya] mundur lagi, meski saya yakin juga sebenarnya bisa diselesaikan [tepat waktu] asalkan ada tantangan, maka cari solusinya,” ucapnya di forum tersebut.
Orang nomor satu di Indonesia itu pun mengaku bahwa sebenarnya pemerintah menginginkan membuat peta jalan digital yang jelas arah, strategi, dan targetnya.
Buktinya, dia melanjutkan, pemerintah menggencarkan infrastruktur telekomunikasi tol langit untuk pemerataan akses internet di seluruh Indonesia yang diyakini dapat meraup potensi ekonomi digital dalam negeri yang menyentuh angka US$ 360 miliar atau sekitar Rp 5.624 triliun pada 2030.
Baca Juga
Untuk diketahui, proyek menara BTS menyasar pada wilayah terluar, terdepan dan terpencil (3T) digarap dengan kontrak pada 2020-2024. Adapun, sekitar Rp10 triliun dari rencana anggaran telah dicairkan pada 2020 oleh Kemkominfo.
Namun, Kementerian tersebut mencatat baru terdapat 1.110 menara BTS yang dilaporkan berdiri dari target 4.200 menara hingga Maret 2022. Dari jumlah tersebut, menara yang benar-benar terbangun hanya berjumlah 958 unit. Adapun biaya yang dikeluarkan untuk membangun 958 menara BTS sejumlah Rp 2,1 triliun dari anggaran total yang mencapai Rp 10 triliun.
“Kadang-kadang ada kendala biasa, meskipun saya yakin ini bisa diselesaikan di lapangan,” pungkas Jokowi.