Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 600 tentara Inggris dikerahkan ke Kosovo pada Minggu (1/10/2023) untuk memperkuat kehadiran NATO di bekas Provinsi Serbia yang pekan lalu diguncang bentrokan bersenjata itu.
Mereka berasal dari pasukan cadangan yang dikerahkan untuk KFOR, satuan pasukan NATO di Kosovo, demi menghadapi situasi meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
“Inggris mengerahkan sekitar 200 tentara dari Batalyon 1 Resimen Kerajaan Putri Wales untuk bergabung dengan kontingen Inggris berkekuatan 400 orang yang sudah berlatih di Kosovo, dan bala bantuan lebih lanjut akan menyusul dari Sekutu lainnya,” kata Dylan White, Juru Bicara NATO, dikutip dari CNA pada Senin (2/10/2023).
Menurutnya, keputusan ini diambil sebagai tanggapan atas serangan terhadap polisi Kosovo pada 24 September yang menyebabkan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut. Dia tak secara eksplisit mengacu pada peringatan peningkatan aktivitas militer Serbia di perbatasan Kosovo.
NATO kembali menyerukan ketenangan bagi seluruh pihak pada Minggu dan menuntut agar Serbia dan Kosovo melanjutkan dialog sesegera mungkin, sebagai satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian.
Sebagai informasi, seorang petugas polisi Kosovo tewas pekan lalu dalam sebuah penyergapan di Kosovo bagian Utara. Orang Serbia menjadi mayoritas di beberapa kota.
Baca Juga
Baku tembak yang terjadi antara pasukan khusus polisi Kosovo dan orang Serbia yang bersenjata lengkap menandai salah satu eskalasi konflik paling serius di Kosovo dalam beberapa tahun terakhir.
Serbia menolak mengakui kemerdekaan bekas provinsi di wilayah selatannya itu, yang mayoritas penduduknya adalah warga Albania. Satu dekade sebelumnya, perang mematikan antara gerilyawan kemerdekaan Kosovo dan pasukan Serbia berakhir setelah rentetan pengeboman oleh NATO.