Bisnis.com, JAKARTA - Ratusan ribu masyarakat turun ke ibu kota Serbia pada Sabtu (15/3/2025) untuk memprotes Presiden Aleksandar Vucic.
Protes tersebut bermula dari kematian 15 orang dalam runtuhnya stasiun kereta api Novi Sad pada November lalu.
Mengutip BBC, pemerintah memperkirakan jumlah peserta demo mencapai 107.000 orang di seluruh Beograd.
Namun sebuah pemantau independen mengatakan 325.000 orang telah berkumpul dan menjadikan protes terbesar di Serbia yang pernah ada.
Runtuhnya Novi Sad November lalu telah membangkitkan kemarahan terhadap pemerintahan Presiden Aleksandar Vucic.
Para demonstran menyalahkan korupsi dan jalan pintas atas hilangnya nyawa dengan menyatakan bahwa pemerintahan Vucic telah gagal.
Baca Juga
Meskipun banyak dari pejabat yang mengundurkan diri dan desakan Vucic bahwa ia tidak akan ke mana-mana, namun protes terus berkembang hingga saat ini.
Adapun suasa demo, mengutip The Guardian, dihadiri oleh ratusan ribu masyarakat yang terbagi menjadi dua kubu. Yakni kubu pemerintah dan masyarakat.
Barisan polisi pun berjaga dengan ketat mengelilingi gedung majelis dan memisahkan pendukung Vučić dari para pengunjuk rasa, yang juga berkumpul di depan panggung yang didirikan di dekat Lapangan Slavija.
Pada sore hari, para pengunjuk rasa yang dekat dengan kantor pusat penyiaran negara di pusat kota Belgrade diminta oleh polisi untuk pindah karena ada ancaman serangan oleh massa pro-pemerintah.
Kereta antarkota pun dibatalkan untuk hari itu sebagai angkah keamanan untuk keselamatan penumpang. Namun hal ini juga secara luas dilihat sebagai upaya Vučić untuk membatasi ukuran protes.
Beberapa layanan transportasi juga ditangguhkan di ibu kota. Namun konvoi mobil yang panjang berkumpul di Belgrade dari seluruh negeri, mengibarkan bendera dan spanduk nasional untuk mendukung perjuangan mahasiswa.
Massa aksi yang didominasi oleh mahasiswa menuntut transparansi dan akuntabilitas penuh atas runtuhnya kanopi beton dan kaca di Stasiun Novi Sad yang direnovasi dan baru dibuka kembali oleh Vucic pada 2022.
Mereka ingin pemerintah menerbitkan semua dokumentasi yang berkaitan dengan proyek renovasi dan mengatakan mereka tidak puas dengan dokumen-dokumen yang telah dirilis pihak berwenang sejauh ini.
Para pendemo pun ingin pihak yang bertanggung jawab atas bencana tersebut dituntut dan dihukum. Hingga kini, jaksa telah mendakwa sedikitnya 16 orang, termasuk mantan menteri konstruksi Goran Vesic.