Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peretas China Bobol Microsoft, Curi Puluhan Ribu Email dari Departemen Luar Negeri AS

Email Microsoft dibobol peretas China, puluhan ribu email dicuri dari Departemen Luar Negeri AS.
Ilustrasi hacker/dok. Kaspersky
Ilustrasi hacker/dok. Kaspersky

Bisnis.com, JAKARTA - Staf Senat mengatakan peretas China yang membobol platform email Microsoft, berhasil mencuri puluhan ribu email dari akun Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Rabu (27/9/2023).

Staf itu menyatakan bahwa para pejabat menyampaikan kepada anggota parlemen bahwa 60.000 email telah dicuri dari 10 akun Departemen Luar Negeri AS.

Menurut rincian pengarahan yang dibagikan melalui email, sembilan dari korbannya bekerja di Asia Timur, Pasifik sdan satu orang bekerja di Eropa, serta stafnya bekerja untuk Senator Eric Schmitt.

Pejabat AS dan Microsoft mengatakan bahwa peretas yang diduga dari China itu, sejak Mei telah mengakses akun email di sekitar 25 organisasi, termasuk Departemen Perdagangan dan Luar Negeri AS, pada Juli lalu.

Melansir CNA, tuduhan AS bahwa China berada di balik pelanggaran tersebut telah memperburuk hubungan yang sudah tegang antara kedua negara, karena Beijing tegas membantah tuduhan tersebut.

Beberapa orang dari Departemen Luar Negeri yang akunnya disusupi sebagian besar berfokus pada upaya diplomasi Indo-Pasifik, dan para peretas juga memperoleh daftar yang berisi semua email departemen tersebut, menurut pengarahan itu.

Peretasan besar-besaran ini telah memfokuskan perhatian pada peran Microsoft yang sangat besar dalam menyediakan layanan teknologi informasi (TI) kepada pemerintah AS. 

Departemen Luar Negeri AS telah mulai beralih ke lingkungan “hibrida” dengan beberapa perusahaan vendor dan meningkatkan penggunaan otentikasi multi-faktor, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk melindungi sistemnya.

Para peretas yang menyusupi perangkat insinyur Microsoft, memungkinkan juga untuk membobol akun email Departemen Luar Negeri AS.

Microsoft mengatakan bahwa peretasan terhadap pejabat senior di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan AS berasal dari peretasan akun perusahaan insinyur Microsoft, pada awal bulan ini.

"Kita perlu memperkuat pertahanan kita terhadap jenis serangan dan intrusi dunia maya ini. Kita perlu mencermati ketergantungan pemerintah federal pada satu vendor sebagai potensi titik lemahnya,” katanya.

Juru Bicara Microsoft belum memberikan komentar mengenai pengarahan Senat. Perusahaan tersebut mendapat kritik atas praktik keamanannya sejak pelanggaran itu.

Pihak Microsoft mengatakan bahwa kelompok peretas di belakangnya yang dijuluki Storm-0558 telah membobol akun webmail pada layanan Outlook perusahaan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper