Bisnis.com, JAKARTA - Pedagang senjata yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengambil keuntungan dari perang Rusia vs Ukraina.
Seperti dikutip dari New York Times, Departemen Pertahanan AS telah membayar sekitar $1 miliar kepada seorang pedagang senjata yang pernah didakwa karena diduga menyuap pejabat asing dan telah membangun bisnis sampingan senilai $200 juta dengan menjual amunisi langsung ke Ukraina.
Pedagang senjata ini berbasis di Florida, Marc Morales, memimpin perusahaan Global Ordnance yang mendapat kontrak sekitar $1 miliar dari Pentagon.
Baca Juga
Menurut penyelidikan, Morales membayar seorang sersan senior di tentara Ukraina, Volodymyr Koyfman, untuk mengatur pertemuan di pemerintahan Ukraina agar kontaknya dapat menjelaskan aspek diam dari strategi perang pemerintahan Biden.
“Mereka beroperasi dalam perdagangan senjata yang sangat gelap dan tidak jelas, sebuah industri yang menjadi semakin buram ketika Ukraina membatalkan peraturan anti korupsi yang telah diterapkan selama bertahun-tahun,” tulis laporan tersebut.