Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un hadir saat peluncuran kepal selam bertenaga nuklir. Dikabarkan, bahwa kapal itu merupakan kapal tua era Soviet.
Kim mengambil bagian dalam peluncuran kapal selam pertama yang mampu meluncurkan senjata nuklir pada Rabu (6/9/2023).
Melansir CNA,media pemerintah mengatakan kapal selam itu memperkuat penangkal nuklir negaranya dengan pesat.
Kapal selam itu dinamai Pahlawan Kim Kun Ok yang diambil dari nama seorang perwira Angkatan Laut Korea Utara dan tokoh sejarah. Kapal yang mampu menembakkan senjata nuklir telah lama masuk dalam daftar senjata yang ingin dibuat oleh Korea Utara.
Dalam foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah, Kim terlihat berdiri di galangan kapal, dikelilingi oleh perwira angkatan laut, dan dibayangi oleh kapal selam hitam raksasa.
Kim mengatakan bahwa kapal selam itu akan menjadi salah satu sarana utama angkatan laut dalam melakukan "serangan bawah air".
Baca Juga
“Kapal selam serangan nuklir, yang telah menjadi simbol agresi terhadap negara kita selama beberapa dekade terakhir, kini melambangkan kekuatan ancaman kita yang menimbulkan ketakutan pada musuh-musuh kita yang tidak bermoral,” katanya.
Keraguan
Namun ada beberapa keraguan mengenai seberapa efektif hal ini. Para analis yakin itu adalah kapal selam kelas Romeo era Soviet – sama dengan yang diperiksa Kim pada tahun 2019 – tetapi telah dimodifikasi untuk membawa senjata nuklir.
“Sebagai sebuah platform, hal ini akan memiliki beberapa keterbatasan dan kerentanan mendasar,” kata Joseph Dempsey, peneliti di Institut Internasional untuk Studi Strategis.
Hal ini termasuk berisik, lambat dan memiliki jangkauan terbatas, menurut Vann Van Diepen, mantan ahli senjata pemerintah Amerika Serikat (AS) yang berbicara kepada kantor berita Reuters.
Dempsey mengatakan tampaknya buritan dan baling-baling kapal selam tersebut dikaburkan untuk menyembunyikan bahwa kapal tersebut adalah kapal tua.
“Kami tidak tahu apakah kapal selam ini beroperasi. Korea Utara belum menunjukkan keberhasilannya dalam menembakkan rudal berkemampuan nuklir,” ujarnya.