Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri Inggris bakal mendeklarasikan bahwa kelompok tentara bayaran Wagner Group merupakan organisasi teroris.
Lebih lanjut, menurut Kemendagri Inggris, perusahaan militer swasta Rusia ini akan bergabung dengan al-Qaeda dan ISIS dalam daftar organisasi teroris terlarang di Inggris.
Kebijakan ini akan berlaku mulai 3 September, dan akan diberikan sanksi pidana kepada orang yang menjadi anggota Wagner, menggunakan logonya, atau mendorong dukungan untuk grup tersebut.
“Wagner adalah organisasi yang penuh kekerasan dan destruktif yang telah bertindak sebagai alat militer Rusia di bawah pimpinan Vladimir Putin di luar negeri. Mereka adalah teroris, jelas dan sederhana,” kata Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman.
Penunjukan kelompok tersebut sebagai organisasi teroris dilakukan setelah seruan dari Presiden Volodymyr Zelensky untuk memperlakukan kelompok tersebut sebagai teroris dan “pertimbangan yang cermat terhadap sifat dan skala kegiatan organisasi tersebut,” menurut kantor dalam negeri Inggris.
Inggris memasukkan kelompok tersebut ke dalam gelombang sanksi terhadap Rusia setelah dimulainya invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.
Baca Juga
Pada bulan Juli 2023, mereka juga memberikan sanksi kepada 13 individu dan bisnis yang terkait dengan aktivitas Wagner di Afrika.
Pemerintah Inggris mengatakan mereka yakin ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh Grup Wagner akan terus berlanjut, “meskipun terjadi baru-baru ini.”
Pemimpin kelompok tentara bayaran, Yevgeny Prigozhin, tewas dalam kecelakaan jet pribadi pada 23 Agustus.
Meskipun alasan jatuhnya pesawat Prigozhin masih belum jelas, para pejabat AS menyebutkan adanya bom di pesawat atau "bentuk sabotase lainnya" sebagai kemungkinan penyebab insiden tersebut. Rusia menolak tawaran Brasil untuk membantu penyelidikan jatuhnya pesawat tersebut.
Pemimpin kelompok tentara bayaran melancarkan pemberontakan jangka pendek melawan Kremlin pada akhir Juni. Dia merebut kota Rostov dan bergerak menuju Moskow sebelum mengakhiri pemberontakan secara tiba-tiba.
Menyusul kesepakatan yang dirahasiakan yang diduga ditengahi oleh diktator Belarusia Alexander Lukashenko, panglima perang tersebut diizinkan untuk bebas dan merilis sebuah video yang mengaku berada di Afrika tak lama sebelum kematiannya.
Grup Wagner menjadi terkenal pada tahun 2022 karena membawa puluhan ribu narapidana dari penjara Rusia ke dalam barisannya untuk berperang di Ukraina, termasuk mereka yang dihukum karena pemerkosaan dan pembunuhan, dan menggunakan mereka sebagai kekuatan penyerangan yang sangat efektif namun dapat dibuang.
Parlemen Lituania mengakui Grup Wagner sebagai organisasi teroris pada Maret 2023. .