Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pertemuan Putin-Erdogan, Drone Rusia Hantam Pelabuhan Ekspor Gandum Ukraina

Drone Rusia menghantam gudang dan membakar gedung area pelabuhan pengekspor gandum Ukraina pada Senin (4/9/2023), menjelang pertemuan Putin-Erdogan
Jelang Pertemuan Putin-Erdogan, Drone Rusia Hantam Pelabuhan Ekspor Gandum Ukraina. Tangkapan layar - Rusia mengintensifkan serangan tak berawak ke Kyiv Ukraina pada Selasa (30/5/2023) pagi./Reuters
Jelang Pertemuan Putin-Erdogan, Drone Rusia Hantam Pelabuhan Ekspor Gandum Ukraina. Tangkapan layar - Rusia mengintensifkan serangan tak berawak ke Kyiv Ukraina pada Selasa (30/5/2023) pagi./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Serangan pesawat nirawak (drone) Rusia menghantam gudang dan membakar gedung area pelabuhan pengekspor gandum Ukraina pada Senin (4/9/2023), hanya beberapa jam sebelum jadwal pembicaraan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Menurut gubernur wilayah setempat, serangan tersebut menyasar pelabuhan Izmail di Sungai Danube, Odesa, selatan Ukraina. Puing-puing dari drone yang ditembak jatuh membakar beberapa bangunan infrastruktur sipil.

Angkatan udara Ukraina menyatakan telah menembak jatuh 23 dari 32 drone "Shahed" buatan Iran yang diluncurkan dari wilayah Rusia dan Krimea.

Polisi setempat mengatakan tidak ada korban jiwa. Dari serangan yang berlangsung selama tiga jam tersebut, polisi juga mengunggah beberapa foto gudang yang atapnya berlubang serta bangunan industri yang mengalami kehancuran jendela dan atap.

Sebagai informasi, Putin dan Erdogan dijadwalkan bertemu di resor Sochi, Laut Hitam Rusia sebagaimana Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mencoba menghidupkan kembali kesepakatan ekspor gandum yang akan membantu meringankan krisis pangan global.

Rusia keluar dari perjanjian tersebut pada Juli lalu, setahun setelah diperantarai oleh PBB dan Turki, dengan keluhan bahwa ekspor makanan dan pupuk mereka terhambat serta pasokan gandum Ukraina tidak cukup untuk dikirim ke negara-negara yang membutuhkan.

Sejak keluar dari perjanjian tersebut, Moskow sering melancarkan serangan terhadap pelabuhan Ukraina di Danube, yang menjadi jalur utama Kyiv untuk mengekspor gandum dan menerima bahan bakar.

Jalur darat yang bisa digunakan untuk mengekspor gandum lebih mahal dan memakan waktu lebih lama, kata para ahli.

Adapun serangan ini menyusul serangan Rusia pada Minggu lalu di pelabuhan Reni di Danube, yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan dua orang terluka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper