Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina memperkuat pertahanan udaranya untuk bersiap menghadapi potensi serangan massal Rusia terhadap fasilitas infrastruktur penting pada musim gugur ini, kata juru bicara Angkatan Udara Yurii Ihnat pada 3 September.
“Setahun yang lalu, kami sama sekali tidak memiliki sistem (pertahanan udara) jarak menengah Barat. Kami baru menerima NASAMS dan IRIS pertama pada musim gugur yang lalu. negara lain," kata Ihnat di televisi nasional.
Menurut pejabat itu, sistem pertahanan udara yang disediakan Barat melengkapi model era Soviet yang ada di gudang senjata Ukraina, seperti S-300 dan Buk.
“Berbagai (peralatan pertahanan udara) ini berhasil dan membuahkan hasil. Satu-satunya masalah adalah bahwa ini tidak cukup untuk negara sebesar ini, jadi kami terpaksa mengerahkan pertahanan udara secara lokal, dengan fokus melindungi kota dan fasilitas strategis.”
Pejabat tersebut mencatat bahwa militer Rusia tidak memiliki rudal sebanyak yang mereka miliki pada serangan tahun lalu di lokasi energi Ukraina, namun Moskow meningkatkan produksi drone, dan menambahkan bahwa Ukraina perlu bersiap.
Sepanjang musim gugur tahun 2022 dan musim dingin tahun 2023, Rusia melancarkan serangkaian serangan rudal dan drone massal terhadap fasilitas infrastruktur penting Ukraina, menewaskan puluhan warga sipil dan menyebabkan pemadaman listrik secara nasional.
Baca Juga
Presiden Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa Rusia kemungkinan akan mencoba strategi ini lagi pada musim dingin mendatang.
Menurut Perdana Menteri Denys Shmyhal, Ukraina telah memperbaiki 80% jaringan listrik utama dan stasiun tegangan tinggi ke kondisi sebelum perang setelah Rusia mengalami kerusakan parah pada hampir separuh sistem energi negara tersebut.