Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhan Inggris Sebut Rusia Iming-imingi Imigran Jadi Tentara dengan Bayaran Tinggi

Kemenhan Inggris sebut Rusia mengiming-imingi para imigra jadi tentara dengan bayaran tinggi.
Tentara Rusia dalam agresi militer di Ukraina./Istimewa
Tentara Rusia dalam agresi militer di Ukraina./Istimewa

Bisnis.com, JAJARTA - Kementerian Pertahanan Inggris (Kemenhan) Inggris  sebut Rusia mengiming0imingi imigran jadi tentara dengan bayaran tinggi.

Rusia meningkatkan kampanyenya untuk merekrut orang asing di negara-negara tetangga dan mengeksploitasi pekerja migran dalam perangnya melawan Ukraina.

Hal ini dilakukan untum menghindari mobilisasi warga domestik untuk jadi tentara sebelum pemilihan presiden pada tahun 2024.

Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, iklan rekrutmen militer telah muncul secara online sejak akhir Juni dengan target audiens di Armenia dan Kazakhstan. Iklan tersebut menawarkan pembayaran awal sebesar 495.000 rubel ($5.140) dan gaji mulai dari 190.000 rubel ($1.973).

Rusia juga berupaya merekrut etnis Rusia yang tinggal di wilayah Kostanay, Kazakhstan, tambah kementerian itu.

Selain itu, Rusia telah mengeksploitasi pekerja migran dengan tawaran untuk “mempercepat kewarganegaraan” jika mereka berperang di Ukraina setidaknya sejak bulan Mei, dengan menawarkan gaji hingga $4.160.

Para pekerja migran Uzbekistan yang dikirim ke Mariupol yang diduduki Rusia dilaporkan disita paspornya setibanya di sana dan ditekan untuk bergabung dengan militer Rusia dan berperang melawan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Inggris menulis bahwa setidaknya ada enam juta migran Asia Tengah yang saat ini berada di Rusia, “yang menurut Kremlin mungkin merupakan calon migran potensial.”

Dorongan untuk merekrut orang asing dari negara-negara tetangga dan mengeksploitasi pekerja migran “memungkinkan Kremlin memperoleh personel tambahan untuk upaya perangnya di tengah meningkatnya jumlah korban” dan “menghindari tindakan mobilisasi domestik yang tidak populer menjelang pemilihan presiden tahun 2024. " tambah kementerian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper